BACA JUGA: Harry Lumantouw Lima Tahun Cuci Darah
---------------------------------------------------
Sekaring R.A
--------------------------------------------------
Sekilas melempar pandang, suasana Rutan Kelas I Cipinang tak begitu berubah sejak kepindahan Gayus Tambunan pada aklhir November 2010. Akhir pekan kemarin, suasana kompleks rutan seluas 4 hektare tersebut lengang
BACA JUGA: Universita Del Caffe, Kampus Para Mahasiswa yang Belajar tentang Kopi
Hanya terlihat beberapa tahanan dan narapidana yang hendak menjalankan salat Jumat
BACA JUGA: Eniya Listiani, Ibu Tiga Anak yang Penelitian Langkanya Berbuah Habibie Award 2010
Tampak pula mantan Mensos Bachtiar Chamsyah di antara kerumunan tahanan dan narapidana tersebutNamun, tidak tampak sosok GayusMenurut Bachtiar yang tinggal seblok dengan Gayus, mantan PNS Ditjen Pajak tersebut memang sangat jarang keluar dari sel”Sejak tadi saya tidak melihat dia, mungkin masih dalam selDia memang jarang keluar,” ujar Bachtiar ketika ditemui sesaat sebelum memasuki masjid.
Kesan bahwa kondisi rutan cenderung tidak berubah signifikan setelah kedatangan Gayus dibenarkan oleh Kepala Rutan Cipinang Edi KurniadiDia menyatakan, para penjaga penjara yang bertugas tidak lantas bertambah dengan masuknya Gayus ke tempat ituBegitu juga waktu kunjungan bagi tahanan dan narapidana.
”Tidak ada perubahan banyak terkait pengawasan terhadap GayusKami tidak menambah personel, waktu kunjungan juga seperti biasa,” urainya ketika ditemui di kantornya Jumat lalu
Edi menuturkan, sejak awal sistem pengawasan yang diterapkan di rutan itu tergolong cukup ketatMeski hanya ada 25 penjaga penjara pada setiap sif, setiap personel yang bertugas selalu di-rolling dari blok satu ke blok lain dalam sehariTujuannya, tidak terjadi kedekatan antara petugas dan tahanan atau narapidana.
Blok khusus koruptor yang dihuni Gayus terdiri atas tiga lantaiSetiap lantai dijaga seorang petugas secara bergantian”Jadi, petugas yang jaga mulai pukul 07.00 sampai 13.00 selalu berbeda setiap hariItu membuat mereka (para petugas, Red) susah dihafal tahananDengan begitu, tidak ada yang dekat dengan tahanan,” papar Edi
Menurut mantan Karutan Situbondo, Jawa Timur, tersebut, sistem rolling di Rutan Cipinang juga menjamin bahwa Gayus tidak akan kabur untuk pelesir lagi, sebagaimana di Rutan Mako Brimob awal November lalu”Kalau tidak kenal dekat, kan sungkan mau minta tolong petugasKasih rokok saja sungkan,” imbuh dia.
Selain sistem rolling, setiap bulan Edi memberikan pembinaan kepada seluruh petugas seputar segala hal yang berkaitan dengan Rutan CipinangTermasuk, sistem penjagaan dan jadwal kunjungan
”Dalam brifing (pembinaan, Red) itu, kami berkali-kali menegaskan hubungan antara petugas dan penghuni yang harus dibatasi karena berkaitan dengan sistem pengamanan,” tambah laki-laki 48 tahun tersebut
Meski begitu, Edi akhirnya mau blak-blakanDia menjelaskan, selain petugas penjara reguler, pihaknya telah membentuk sebuah tim khusus yang berkaitan dengan pengawasan GayusPersonel tim tersebut tujuh orangMereka bertugas mengawasi gerak-gerik Gayus dalam Rutan CipinangPara personel itu berasal dari lingkungan internal Rutan Cipinang.
”Mereka semua petugas di siniMereka juga petugas regulerTapi, nggak ada yang tahu bahwa mereka itu tim khususRekan sesama petugas juga nggak tahuYang tahu hanya saya dan beberapa orangSebab, mereka rutin kasih laporan,” terang dia
Belum cukup dengan tim khusus, Edi memastikan bahwa Gayus aman di selnyaDia menuturkan, jika ingin kabur tanpa bantuan orang dalam, Gayus harus melewati delapan gerbang penjaraSelain itu, setiap tahanan yang hendak keluar dari rutan dengan alasan apa pun harus melakukan cek sidik jari dengan mesin fingerprint
Contohnya, saat Gayus keluar dari sel untuk mengikuti rekonstruksi, petugas mengecek kecocokan data berdasar sidik jarinya”Jadi, mau Gayus pakai samaran seperti apa pun, kalau data nggak cocok, dia nggak bisa keluarSekalipun, ada surat perintah dari kepolisian atau pengadilan,” tegasnya
Sementara itu, blok khusus koruptor yang dihuni Gayus memiliki 98 kamar dengan kapasitas 256 penghuniHingga saat ini, blok tersebut sudah diisi 80 penghuni, termasuk GayusSebagaimana diketahui, Gayus menghuni blok yang sama dengan terpidana kasus suap pimpinan KPK Anggodo Widjojo, terdakwa kasus korupsi sarung Bachtiar, terpidana kasus korupsi damkar mantan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, hingga eks Menkes Achmad Sujudi
Gayus menghuni kamar tahanan nomor 14 di lantai tigaGayus sendirian dalam kamar seluas 5 x 6 meter tersebutEdi memastikan bahwa tidak ada perlakuan istimewa bagi GayusLayaknya kamar tahanan lain, hanya ada kipas angin dan kamar mandi di sel Gayus”Tidak ada ACDia diperlakukan sama dengan tahanan lain,” kata ayah tiga anak tersebut
Hal sama berlaku untuk waktu kunjunganSeperti tahanan lain, Gayus mendapatkan jatah kunjungan lima hari seminggu, kecuali Jumat dan MingguWaktu kunjungan yang diberikan sekitar dua jam, mulai pukul 10.00 sampai 12.30 dan pukul 13.30 hingga 15.30”Semuanya samaPernah istri Gayus berkunjung melebihi waktu lebih dari satu menit, ya kami langsung ingatkan untuk segera keluar dari rutan,” ucap dia.
Edi menyatakan meradang ketika menyaksikan pemberitaan di televisi bahwa pihaknya disebut-sebut memberikan perlakuan istimewa kepada istri Gayus, Milana AnggraeniKhususnya ketika Milana mengunjungi suaminya di Rutan Cipinang beberapa waktu laluMilana, yang kala itu mengenakan jilbab, berteriak minta tolong kepada petugas saat dikejar beberapa jurnalis.
Edi tidak memungkiri bahwa pihaknya menolong dengan langsung memasukkan Milana ke ruang kunjungan”Bagaimana kami bisa diam saja saat istri Gayus berteriak-teriak minta tolong? Ya kami langsung tolong diaMasak yang begitu langsung dibilang memberikan perlakuan istimewaDi mana rasa kemanusiaan mereka?” ucap Edi, geram
Edi menjamin bahwa tidak ada perlakuan istimewa bagi GayusSoal intensitas kunjungan istri Gayus, menurut salah seorang petugas penjara yang enggan disebutkan namanya, Milana sangat jarang mengunjungi suaminyaHanya seminggu sekali Milana berkunjungSelain Milana, ada saudara Gayus yang berkunjung
Bahkan, lanjut dia, kuasa hukum Gayus, jarang bertandang ke sana”Istrinya (Milana, Red) paling seminggu sekali kemariDia jarang memangBiasanya, kalau ke sini, bawa makananSelain dia, ada saudaranyaTapi, saya tidak tahu persis siapanya Gayus itu,” kata petugas tersebut.
Sementara itu, menurut Edi, Gayus tergolong tahanan yang jarang keluar dari selApalagi, makanan para tahanan diantarkan langsung ke selBahkan, Gayus tidak pernah memanfaatkan fasilitas olahraga di blok khusus koruptorSekadar informasi, dalam lapangan olahraga tersebut ada lapangan bulu tangkis dan tenis meja hingga papan karambol
Hal tersebut dibenarkan oleh Bachtiar yang ditemui setelah menjalankan salat JumatMenurut dia, Gayus pendiam, tidak pernah berkomunikasi dengan tahanan lain”Dia, sepertinya, tertekanSaya lihat, dia tidak pernah mengobrol dengan tahanan lainDia juga tidak pernah ke tempat olahragaSaya kan rajin main tenis meja,” ucap dia sembari terbahak.
Sebagaimana diketahui, Gayus yang berstatus tahanan itu tertangkap basah pelesir ke Bali awal November laluMajelis hakim yang diketuai Albertina Ho pun memerintahkan Gayus langsung dipindahkan ke Rutan CipinangHal tersebut menyusul terungkapnya aksi suap Gayus kepada kepala Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. (*/c11/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Takut Mati di Perang Suku, Pucat Pasi saat Dites Darah
Redaktur : Tim Redaksi