Menhan Dapat Gelar Sutan Tuan Kaca Marga dari Warga Lampung

Senin, 22 Mei 2017 – 17:43 WIB
Menteri Pertahahanan RI Ryamizard Ryacudu menggelar silaturahmi dengan 62 marga Penyimbang Adat se Lampung. Di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (20/5) malam. Foto: radarlampung/jpg

jpnn.com, LAMPUNG - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Jenderal (pur.) Ryamizard Ryacudu bersama istri Nora Ryamizard Ryacudu mendapat gelar adat dari 62 marga se-Lampung.

Prosesi tersebut dilakukan di ballroom Hotel Novotel, Bandarlampung, kemarin (21/5).

BACA JUGA: Polisi Pelabuhan Gagalkan Penyelundupan Dua Ton Daging Celeng

Gelar yang diberikan kepada putra daerah ini yakni Sutan Tuan Kaca Marga dan istrinya bergelar Sutan Ayu Mahkota Marga.

Ryamizad mengatakan, sangat berterimakasih atas pemberian gelar ini. Di mana, hal ini merupakan budaya yang harus dijunjung tinggi oleh semua masayarakat indonesia termasuk di Lampung.

BACA JUGA: Longsor Sebabkan Macet hingga Belasan Kilometer

’’Begini, kebudayaan kan harus dilestarikan. Di Lampung salah satunya ada gelar. Bahkan ada yang dari lahir. Saya juga begitu, bukan karena saya Menhan saja,” ujarnya kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.

Dijelaskan dia, pemberian gelar ini juga sekaligus membuka mata semua pihak. Di mana, masih banyak yang harus dioptimalkan kembali dalam pengembangan budayanya.

BACA JUGA: Ingin Kuasai Ilmu Tembus Tembok, Remaja 17 Tahun Tega Habisi Pamannya

’’Catatannya, bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa kembali dan mengedepankan budaya nya. Jadi, kemajuan suatu bangsa akan sirna jika budaya itu hilang,” kata dia.

Ketua panitia pelaksana, Andre Budiman mengatakan masyarakat adat 62 marga se-Lampung memberikan gelar adat kepada Menhan ini, dengan alasan menjadi motor pemersatu bangsa. Khususnya, memberikan keharmonisan kepada marga adat di Lampung.

”Agar terciptanya keharmonisan terhadap marga adat di Lampung ini. Intinya juga kepada kesejahteraan masyarakat di daerah,” kata dia.

Dijelaskan dia, saat ini masih banyak yang kurang memperhatikan masyarakat setempat terutama soal penyerapan tenaga kerja. Di mana, ada beberapa titik tanah adat yang dikuasai perusahaan besar.

”Ini murni tidak ada agenda politik. Murni silaturahmi dan pembahasan persoalan kami terhadap persoalan-persoalan adat yang ada,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo dalam sambutannya mengatakan, adat merupakan salahsatu hal tersbesar indikator pemersatu bangsa.

Di mana, Ridho mengatakan nilai-nilai adat Lampung yang terbuka dan merangkul pendatang, membuat kehidupan suku-suku di Lampung hidup damai.

Keharmonisan itu, membuat tidak timbul permasalahan berarti, bahkan bersama memajukan Lampung.

“Ini merupakan kelebihan masyarakat kita. Dan ini lah salahsatu ciri kita, yang bisa mempersatukan bangsa, baik di Lampung, maupun di Nusantara,” kata dia.

Orang nomor satu di Saibumi Ruwajurai ini mengatakan Provinsi Lampung merupakan daerah yang paling heterogen baik dari aspek bahasa, budaya, agama, maupun adat istiadat.

Adat budaya Lampung yang senantiasa dijunjung tinggi sampai saat ini adalah piil pesenggiri yang artinya menjaga kehormatan diri, bejuluk beadek yakni suka memberikan gelar kehormatan, nemui nyimah keterbukaan terhadap pendatang, nengah nyappur ramah terhadap siapapun, dan sakai sambayan suka menolong.

’’Alhamdulillah dengan penerapan adat budaya tersebut, masyarakat Lampung dapat hidup harmonis tanpa adanya permasalahan sosial kemasyarakat," katanya. (abd/c1/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Ikan Berformalin Asal Tiongkok Masuk Lampung, Ini Buktinya...


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler