jpnn.com - JAKARTA- Hampir semua tokoh pejabat di Indonesia memiliki kenangan tersendiri dengan mendiang mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Tak terkecuali Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Ryamizard mengaku sering berurusan dengan bapak pendiri Singapura tersebut. Terutama, saat dia masih aktif sebagai KSAD di TNI Angkatan Darat. "Saya punya kenangan khusus sama beliau. Pada waktu di TNI AD, saya lima kali dipanggil beliau," ujar Ryamizard di Kedubes Singapura, Jakarta, Kamis (26/3).
BACA JUGA: JK Ogah Ladeni Tudingan Mantan Anak Buah SBY
Semasa hidup, sambung Ryamizard, Lee Kuan Yew tidak pernah membatasi dirinya dengan orang lain. Sebagai salah satu tokoh negara lain yang mengerti bahasa Indonesia, Lee juga tidak segan-segan mempersilakan dirinya disapa dengan bahasa yang lebih akrab. Lee senang jika disapa Paklik atau paman oleh Ryamizard.
"Saya sampaikan dengan beliau apakah saya bisa panggil Paklik saja? Oh boleh katanya. Akhirnya tiap ketemu saya panggil Paklik. Dia senang sekali," sambung Ryamizard.
BACA JUGA: Jhonson: Peradi Jangan Jadi Keledai Pemuas Kepentingan Kelompok Tertentu
Ryamizard mengatakan, Lee Kuan Yew adalah pejabat yang jujur dan sangat rendah hati. Dia tidak membuat jarak dengan Ryamizard dalam berbincang meski jabatan keduanya sangat berbeda saat itu. Ryamizard pun menganggap Lee Kuan Yew memiliki karakter yang hampir sama dengan Presiden Joko Widodo yaitu dekat dengan masyarakat.
"Beliau selalu bicara jujur. Saya banyak belajar dari kerendahan hatinya. Semua kehilangan, terutama Singapura. Kenapa? Karena kalau mungkin tidak ada Lee Kuan Yew tidak ada Singapura. Dia yang mendirikan Singapura. Tiongkok aja kan belajar dari Singapura," tandas Ryamizard. (flo/jpnn).
BACA JUGA: 2 Intel TNI Tewas di Aceh, Menhan Salahkan Kodim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba di Jakarta, 12 WNI Terdeportasi dari Turki Langsung Digarap Polisi
Redaktur : Tim Redaksi