Menhan Tak Percaya Ada yang Mau Membunuh Pejabat

Kamis, 30 Mei 2019 – 17:23 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan sambutan pada saat Apel Dandim dan Danrem, Rabu (28/11). Foto: Puskom Publik Kemhan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meyakini ancaman pembunuhan terhadap para tokoh nasional seperti yang diklaim Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

"Kalau mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah. Tidak begitu. Saya juga suka kalau dongkol saya bilang 'gua gampar lu', sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar, kok. Enggak perlu khawatir lah," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

BACA JUGA: Kesedihan Menhan soal Jerat Makar untuk Soenarko dan Kivlan

Ryamizard melanjutkan, kalaupun benar ada ancaman itu, maka mantan Kepala Staf Angkatan Darat ingin menemui pelakunya. Jenderal TNI purnawirawan ini ingin menasihati elite tersebut, apalagi jika dari kalangan berbaju loreng.

"Kalau kami ribut, ada yang ikut dompleng. Siapa lagi? Paham-paham radikal dan antipancasila. Ini yang perlu kami waspadai. Kemenhan sudah menjaga jangan sampai ada pihak luar ikut-ikutan," kata dia.

BACA JUGA: Sandiaga Minta Polri Ungkap Dalang Teror Pembunuhan terhadap Pejabat

BACA JUGA: Isu Ancaman Pembunuhan Pejabat, Fadli Zon : Jangan Lebay !

Di samping itu, Ryamizard menyatakan bahwa situasi nasional saat ini dalam kondisi stabil. Tetapi, dia juga mengingatkan kepada semua pihak agar menjaga kedamaian dan persatuan.

BACA JUGA: Hayo Ngaku, Siapa Kirim SMS Teror ke Komisioner KPU?

"Kami ini kan mengadakan pesta demokrasi, pesta sudah berakhir, harusnya salam-salaman. Tapi terjadi ketidakpuasan, itu biasa. Kurang puas kan ada tempat mengadu. Kurang puas kenapa? Ada curang? Sampaikan ke KPU, Bawaslu," kata dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan: Soenarko Perang Terus, Senpi Bukan Selundupan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler