Menikmati Subway dan Railway High Speed di Beijing

Kamis, 10 Desember 2015 – 12:03 WIB
Subway di Beijing. Foto: Yessy Artada/JPNN.com

jpnn.com - BERKUNJUNG ke Beijing akan terasa kurang lengkap kalau tak sempat menjajal moda transportasi andalan di sana, yakni kereta cepat. Syukur, wartawan JPNN.com berkesempatan mencoba menaiki kereta komuter (subway) dan kereta cepat atau China Railway High-speed (CRH) di sana.

Yessy Artada, Beijing

BACA JUGA: TPS Unik, Petugas Berpakaian Ala Sidang MKD

MUSIM dingin sudah menyambut kami sejak menginjakkan kaki di Beijing International Airport, Senin (7/12) pagi. Agenda utama rombongan PT karyawan Kereta Api Indonesia (KAI) yaitu menjajal naik kereta cepat di Beijing.  

Disambut suhu dingin sampai minus 2 derajat celcius, kami tetap melanjutkan perjalanan menuju stasiun subway di Beijing dengan bekal baju tebal di badan. Perjalanan dari hotel menuju stasiun memakan waktu 30 menit. Sampai di stasiun, ribuan orang sudah memadati ruang cek tiket perjalanan.

BACA JUGA: Kisah sang Ulama, Meninggal di Masjid saat Hendak Salatkan Jenazah

Masuk dari stasiun Jiaomen West, penjagaan terlihat begitu ketat. Dari kejauhan, wanita dan pria tegap berjaket tebal dan topi biru tua sudah sigap mengecek setiap penumpang yang lewat.

Satu loket pengecekan tiket dijaga dua sampai tiga orang petugas. Setiap penumpang tidak bisa sembarangan masuk ke stasiun, mereka harus melewati mesin pengecekan barang terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan tidak ada barang-barang yang membahayakan.

BACA JUGA: Ingat ya, Nanti Harus Nyoblos Lagi

Sampai di dalam stasiun, penumpang harus kembali menunjukkan karcis miliknya. Baru setelah itu penumpang bisa lolos menggunakan subway.

Masuk ke dalam subway, jangan harap bisa mendapatkan tempat duduk dengan leluasa. Jangankan untuk duduk, untuk masuk ke dalam subway saja, kami harus berdesak-desakkan lebih dulu dengan penumpang lainnya. Ya penduduk Tiongkok banyak yang berpergian menggunakan transportasi kereta.

Belum lagi bawaan orang di Beijing yang membawa koper berukuran besar-besar, menambah sesak di dalam subway. Beruntung tempat yang kami tuju dari Stasiun Jiaomen West menuju Beijing South Railway Station hanya memakan waktu 10 menit.

Saking padatnya, rombongan kami harus terpisah dua kloter untuk menuju ke Beijing South Railway Station. Hufttt.. lega rasanya setelah turun dari stasiun yang dituju.

Perjalanan rombongan belum berakhir sampai di situ, setelah mencoba subway, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kereta api cepat atau China Rail High Speed.

Kali ini pengecekan lebih ketat lagi, terutama bagi mereka yang bukan warga asli Beijing. Selain harus menunjukkan tiket, kami juga harus memperlihatkan paspor. Bila paspor tidak ada atau ketinggalan, jangan harap bisa masuk ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan dengan kereta cepat.

"Di sini harus tunjukkan paspor, kalau ndak bawa ya ndak bisa. Susah, susah," ujar A Yong, salah seorang pemandu wisata di Beijing.  

Dari Beijing menuju Tianjin memakan waktu sekitar 45 menit lamanya dengan kecepatan 290 per km/jam. Jaraknya seperti dari Jakarta menuju Bandung. Berbeda dengan naik subway yang umpel-umpelan, kali ini tidak ada penumpang yang berdiri.

Setelah masuk ke dalam kereta, tidak ada lagi pengecekan tiket di dalam oleh petugas. Semua penumpang tertib mendapatkan tempat duduk sesuai dengan nomor yang berada di tiket. Jarak kursi antar penumpang juga lebih lebar, sehingga membuat lebih nyaman penumpang untuk selonjorkan kaki. Ah nikmatnya.... (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Labuan Bajo, Bukan Sekadar Bertemu Kadal Raksasa, tapi...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler