Menjaga Integritas Rimbawan Untuk Indonesia

Jumat, 16 Desember 2016 – 13:47 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama rimbawan dalam salah satu kunjungan kerjanya ke daerah. Foto Humas KLHK for JPNN.com

jpnn.com - MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengajak seluruh rimbawan untuk terus meningkatkan integritasnya, karena tantangan ke depan di sektor tugas dan tanggungjawab mereka akan semakin berat.

Terutama dalam pengendalian degradasi fungsi kawasan, perubahan iklim, legalitas perdagangan hasil hutan, penyelesaian masalah sosial, pencegahan dan penanganan kebakaran hutan, tata kelola berkelanjutan dan sebagainya.

BACA JUGA: Sudah 200 Saksi Diperiksa, Tersangka e-KTP Masih Dua

''Namun saya yakin, semua tantangan ini pasti akan bisa kita lewati untuk melakukan kerja terbaik bagi Indonesia,'' kata Menteri Siti.

Dikatakannya, cita-cita untuk mampu menjadi pengelola hutan tropis terbaik di dunia semestinya bukan sekedar mimpi yang tidak bisa diwujudkan. Tekad untuk mewujudkannya harus dimiliki mulai dari sekarang.

BACA JUGA: PNS Dimanjakan Dengan Kemudahan Berbelanja

Ia meyakinkan para rimbawan, bahwa sektor kehutanan tetap memiliki peluang pengembangan perekonomian melalui pemanfaatan yang berkelanjutan disertai dengan upaya pemulihan sumberdaya hutan, lahan dan lingkungan yang potensial meningkatkan ketahanan ekonomi, pangan maupun energi.

Inilah tantangan bagi para Rimbawan ke depan. Karena itu Rimbawan Indonesia juga harus memiliki kecakapan berkomunikasi dan memiliki integritas tinggi untuk membangun bangsanya.

BACA JUGA: KPK Pertimbangkan Panggil Oknum TNI di Kasus Suap Bakamla

Untuk mencapai artikulasi yang tepat dan berbagai situasi yang ada secara nasional, maupun di berbagai daerah, diperlukan sinergi semua elemen dalam jajaran kehutanan dan lingkungan, dengan rimbawan sebagai penggeraknya (prime mover).

''Sumber daya alam yang kita miliki merupakan berkah sekaligus musibah jika kita salah dalam mengelolanya,'' ujar Menteri Siti.

Maka sebagai rimbawan hendaknya sudah memahami, bahwa hutan sebagai salah satu kekayaan sumber daya alam Indonesia memiliki nilai yang sangat tinggi bagi pembangunan. Tidak hanya dari sisi ekonomi saja melainkan juga dari sisi sosial dan ekologi, hutan memiliki peranan memajukan bangsa.

''Namun kita harus akui bahwa kita telah terjerat dalam permasalahan sektor kehutanan yang menyebabkan hutan kita rusak dan masyarakat sekitar hutan tidak kunjung sejahtera. Inilah yang menjadi pekerjaan kita saat ini,'' katanya.

Adapun sumber permasalahan kehutanan itu bersumber pada kurang tepatnya pemahaman para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam. Seperti pemahaman dan pemaknaan yang salah tentang sistem alam, kebijakan yang tidak tepat, dan pengelolaan hutan yang tidak lestari.

Kesalahan-kesalahan itu telah menimbulkan musibah-musibah bertubi-tubi yang mendera sektor kehutanan dan lingkungan hidup. Seperti praktik penebangan liar, penyelundupan dan perdagangan hasil hutan illegal, kebakaran hutan dan lahan, deforestasi dan degradasi, masalah sosial, masalah tenurial, perambahan kawasan hutan, perdagangan illegal satwa yang dilindungi, dan lain lain.

''Kondisi ini haruslah disikapi secara positif serta dijadikan tantangan yang harus mampu diurai agar kekayaan sumberdaya hutan justru dapat dimanfaatkan dengan baik, tetap memelihara kelestarian hutan dan ekosistem lingkungan,'' ujar Menteri Siti.

Sudah saatnya para rimbawan yang masih kurang kokoh dalam komitmen, disiplin dan kesungguhan bekerja karena berbagai faktor seperti kapasitas, integritas dan profesionalitas harus berubah. Rimbawan harus mampu menunjukkan peran fungsinya di berbagai posisi dan profesi secara nyata serta mampu menjaga dan mendayagunakan sumberdaya hutan dengan baik dan benar.(rls)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmmm... Inilah Tanggapan Pak Tito untuk Eko Patrio


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler