jpnn.com - PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dan Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan akan mengakhiri masa jabatan pada 5 September 2023. Sutarmidji memastikan akan menuntaskan janji politiknya kepada masyarakat di akhir-akhir masa jabatannya ini.
"Tidak lama lagi saya dan Pak Norsan akan mengakhiri masa jabatan pada 5 September 2023. Di akhir-akhir masa jabatan ini, saya terus berusaha untuk menuntaskan janji politik kepada masyarakat," kata Sutarmidji saat berkunjung ke Kabupaten Kayong Utara, Selasa (25/7).
BACA JUGA: Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sutarmidji Fokus Memperbaiki Jalan Provinsi di Daerah
Dia mengatakan salah satu janji politik yang akan dipenuhi ialah meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kalbar. Salah satunya ialah dengan membangun gedung SMA Negeri 5 di di Desa Batu Barat, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.
Pembangunan gedung sekolah yang diidam-idamkan masyarakat ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sutarmidji, disaksikan Bupati Kayong Utara Citra Duani beserta jajarannya.
BACA JUGA: Sutarmidji Mengupayakan Semua Desa di Kalbar Terjangkau Internet
Pembangunan ini merupakan bentuk komitmen kepemimpinannya sebagai gubernur Kalbar dalam memperhatikan sektor pendidikan guna mendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM) di Kalimantan Barat.
Sutarmidji mengatakan bahwa dia ingin membangun 100 SMA/SMK hingga akhir masa jabatannya. Namun, ternyata ada beberapa kendala yang harus dihadapi, yakni batasan dan syarat dalam peraturan yang diatur oleh pemerintah pusat.
BACA JUGA: Bang Midji Beri Peringatan Keras Buat Kepala SMA-SMK di Kalbar
"SMA di Kayong ada 2. Kayong sepertinya masih perlu 5-6 SMA/SMK. Saya dari awal ingin membangun 100 SMA/ SMK di Kalbar, namun saat ini kami hanya mampu membangun 53-54 gedung baru, karena kami terkendala batasan-batasan dan syarat yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek," ungkapnya.
Midji, panggilan akrab Sutarmidji, mengatakan bahwa tujuan dibangunnya sekolah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan sehingga dapat menekan angka putus sekolah.
"Tahun ini dibangun sebegitu dahulu, insyaallah lebih besar lagi ke depannya, supaya angka putus sekolah tingkat SMA makin kecil. Kemudian ada yang menyampaikan bahwa banyak lulusan sekolah tinggi guru), tetapi kan ada syarat yang harus dipenuhi, ada prosedur rekrutmen," katanya.
Sisi lain, Midji mengatakan bahwa sekarang ini tidak bisa sembarangan merekrut honorer.
Yang bisa ialah merekrut pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Itu pun dibatasi dan harus melalui prosedur.
Oleh karena itu, Midji mengimbau kepada seluruh daerah apabila ada permintaan formasi PPPK oleh pusat, jangan takut untuk mengusulkan.
"Jangan takut karena gajinya dibayar (pemerintah) pusat. Tahun ini, kami menerima 1.300 tenaga PPPK. Kalau bisa malah kami maunya 2.000. SILPA kita salah satunya adalah gaji PPPK. Gajinya sudah ada dari pusat, tinggal disalurkan," katanya.
Tidak hanya pendidikan, Midji juga menyinggung persoalan terkait infrastruktur jalan.
Dia mencontohkan, saat ini waktu yang ditempuh untuk menuju Sukadana, Kayong Utara, memakan waktu kurang dari enam jam.
"Infrastruktur baik, waktu tempuh makin singkat di mana pada tahun ini, TNI akan meneruskan jalan itu, sepanjang 3 sampai 4 kilometer, sehingga bisa lurus dan lebih cepat. Jika tidak ada kendala, 5,5 jam bisa dan mudah-mudahan segera terwujud sehingga inilah pentingnya sinergisitas dalam pembangunan," kata Midji.
Lebih lanjut Midji juga mendukung percepatan dalam pembangunan bandar udara di Kabupaten Kayong Utara.
Hal ini tak lain demi terciptanya akselerasi dalam pembangunan di wilayah tersebut.
"Kita doakan bersama, pembangunan bandara ini benar-benar terealisasi dalam waktu dekat. Kalau bandara bisa terealisasi Kayong Utara akan maju. Tahun ini jalan Siduk-Sukadana selesai, Sukadana-Teluk Batang sedikit lagi dan semoga ke depannya bisa teranggarkan sesuai diharapkan," kata Sutarmidji. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi