jpnn.com, TANGERANG - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi inovasi fasilitas pelayanan kesehatan berstandar internasional di Rumah Sakit RS Mandaya Royal Puri.
Hal tersebut disampaikan Budi saat meresmikan RS Mandaya Royal Puri di Tangerang.
BACA JUGA: Menkes Budi Ungkap Strategi untuk Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah
Menurutnya, fasilitas pelayanan kesehatan dengan standar internasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat agar tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.
"Saya ucapkan selamat dan sukses selalu kepada RS Mandaya Royal Puri, mudah-mudahan RS Mandaya Royal Puri benar-benar menjadi RS terbaik dari sisi layanan tinggal di RS tetapi juga layanan medisnya,” kata Menkes Budi dalam keterangan yang diterima, Minggu (10/10).
BACA JUGA: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Ini Atas Permintaan Bapak Gubernur
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group Ben Widaja menyampaikan RS Mandaya Royal Puri fokus mengedepankan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kepuasan pasien dalam menjalani pengobatan.
Dengan begitu, Ben berharap ada hubungan positif antara orientasi pelayanan yang baik dengan kecepatan kesembuhan pasien.
BACA JUGA: Menkes Budi Membeber Fungsi Utama Aplikasi PeduliLindungi
"Kami memastikan seluruh kenyamanan dan fasilitas tersedia untuk pasien agar mereka bisa berfokus pada proses penyembuhan," ujar Ben.
Dia menjelaskan RS Mandaya Royal Puri juga didesain dengan sangat. Teknologi digital yang canggih dan terbaru juga digunakan rumah sakit ini guna menunjang pelayanan pasien yang cepat, tepat, dan akurat.
"Kami menggunakan 13 software medis dan nano medis untuk meningkatkan keselamatan pasien. Hal ini penting karena kami ingin menstandardisasi tingkat pelayanan medis. Semua peralatan medis kami dari ventilator di ICU, monitor dan seluruh sistem komputer telah terintegrasi secara otomatis,” terang Ben.
Dia juga memaparkan adanya kerja sama RS Mandaya Royal Puri dengan The Clinic – Cleveland Clinic serta Royal Brompton & Harefield Hospital yang merupakan rumah sakit khusus jantung guna membuat tinjauan medis secara virtual seputar kondisi yang kompleks.
Menkes Budi menilai perubahan cara menangani pasien ini bisa juga diaplikasikan oleh rumah sakit lain, khususnya milik pemerintah.
“Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia banyak yang berkonsentrasi bagaimana bisa memberikan layanan medisnya, terutama rumah sakit milik pemerintah tapi suka lupa memikirkan bagaimana memberikan layanan tinggal di RS karena RS adalah tempat tinggal yang tidak nyaman, sebagus apa pun rumah sakitnya. Untuk itu, RS harus dibuat nyaman," tutur pria yang akrab disapa BGS itu.
Dengan begitu, dia mengajak beberapa direktur rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan untuk melakukan renovasi pelayanan dan fasilitas medis dalam skala besar.
Menkes Budi juga mengharapkan kerja sama formal dengan rumah sakit-rumah sakit di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggirs, Jerman, dan lainnya.
Dengan begitu, jalur pertukaran dokter dan tenaga kesehatan bisa terbuka untuk bertukar ilmu pengetahuan baik teori maupun praktik.
“Pesannya ke depan adalah selain nyaman untuk tinggal, RS itu juga harus pelayanan medisnya baik. Saya senang sekali melihat bahwa sudah ada kerjasama khususnya dengan Cleveland Clinic karena untuk memberikan pelayanan medis yang baik, dokternya juga harus baik dan memiliki pengalaman yang baik juga," ucap dia. (mcr9/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih