BACA JUGA: Rencana Merger, Pialang dan Manajer Investasi Konsolidasi
Selain itu, penurunan suku bunga juga bisa membantu mengurangi tekanan yang kini dialami dunia usaha.''Suku bunga sekarang, dengan ekspektasi inflasi yang menurun, perlu adjustment
BACA JUGA: JK : Saat Krisis Negara Harus Lebih Boros
Menurut Sri Mulyani, dunia usaha mendapat angin segar jika suku bunga acuan turun
BACA JUGA: Uni Eropa Perpanjang Larangan Terbang Selama Tiga Bulan
Jika dunia usaha lepas dari tekanan suku bunga, diharapkan para pekerja juga terhindari dari risiko pemutusan hubungan kerja (PHK).Sayangnya, keinginan itu belum direspons Bank Indonesia (BI)Deputi Gubernur BI Hartadi ASarwono mengatakan, bank sentral belum bisa menurunkan suku bunga seperti di negara lain karena Indonesia menghadapi masalah berbedaLaju pertumbuhan ekonomi di negara lain mengalami perlambatan, sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif cukup baik meski inflasi sangat tinggi''Jika inflasi di atas 11 persen, tapi bunga rendah, itu sama halnya dengan merampok nasabah dengan inflasi,'' ujarnya mengibaratkan.
Dengan kecenderungan inflasi yang menurun, Hartadi optimistis ke depan suku bunga bisa diturunkan''Ada tren (suku bunga) untuk turunKita lihat lagi beberapa bulan mendatang,'' kata Hartadi.
Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot ASentausa menyebut, selain risiko likuiditas, risiko kredit menjadi ancaman paling serius dalam kondisi krisis seperti saat ini''Risiko kredit ada pada NPL (nonperforming loan) karena dunia usaha terkena imbas perlambatan ekonomiApalagi, yang berorientasi ekspor,'' tuturnya
Dia mengakui, saat ekspor lesu dan daya beli masyarakat menurun, risiko NPL makin kuat jika suku bunga masih tinggiTapi, dengan tren inflasi yang melandai, dia yakin ke depan suku bunga akan menunjukkan grafik menurun''Bank tentu tidak diam melihat potensi NPLKalau NPL meningkat, bank sendiri yang rugiLabanya akan berkurang,'' tuturnya.(sof/eri/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Dunia Revisi Ekonomi Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi