Menkeu Dukung Pembatasan Premium per 1 Juli

Senin, 30 Mei 2011 – 16:19 WIB
JAKARTA- Menteri Keuangan, Agus Martowadojo mengatakan dirinya sangat mendukung rencana pembatasan premium pada masyarakatMeskipun rencama pembatasan itu berkali-kali ditolak oleh DPR, pemrintah melalui ESDM dan Pertamina, berencana melakukan sosialisasi langsung pembatasan premium pada masyarakat terhitung per 1 Juli mendatang.

"Saya sangat merekomendasikan, karena awal rencana kita 1 April

BACA JUGA: Harga BBM Subsidi Dibahas Saat APBN-P

Tapi kalau misalnya 1 Juli, saya juga setuju," kata Agus Martowadojo pada wartawan di Jakarta, Senin (30/5).

Agus menyadari, kebijakan melakukan pembatasan premium ini akan mendapatkan pro dan kontra di tengah masyarakat
Namun pemerintah katanya, akan terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya mengatur subsidi jenis energi ini

BACA JUGA: Bangkalan-Gresik Minta Ikut Kelola West Madura

Salah satunya untuk menjaga agar APBN tetap sehat.

"Pemerintah akan tetap memperhatikan masyarakat miskin
Sedangkan subsidi sekarang ini bersifat umum, sehingga tidak efektif

BACA JUGA: Investor Asing Jajaki Investasi Kakao

Ada dana Rp200 triliun hanya untuk subsidi kita, kalau salah sasaran sayang sekali" kata Agus.

Kemenkeu kata Agus, sangat mendukung rencana kerja ESDM yang akan melakukan ujicoba pembatasan BBM premiumPemetaan bersama pun telah disiapkanDiketahui pengguna subsidi terbanyak berada di luar pulau Jawa, dengan jenis konsumsi terbesar premium dan solar.

"Kami yakin sudah dipelajari oleh Kementrian ESDM bersama dengan Bph Migas dan Pertamina , bagaimana melakukan segala upaya untuk membatasi penggunaan BBM," kata Agus.

Pengamat ekonomi dari Econit Hendri Saparaini, mengatakan bahwa setiap opsi pemerintah seperti pembatasan atau menaikkan harga BBM premium, akan memberikan dampak langsung dan tidak langsung.

"Pertama akan terjadi kenaikan-kenaikan harga yang terkait barang-barang, termasuk yang berhubungan dengan aktifitas transportasiJadi pemerintah harus membatas target inflasi yang 5,3 persen itu," kata Hendri.

Bila pemerintah tetap akan mengeluarkan opsi pada pertengahan tahun, Hendri menilai akan berpengaruh besar terhadap tekanan inflasiApalagi saat bersamaan, belum ditemukan solusi mendasar memenuhi kebutuhan pangan terutama beras untuk semester ke dua.

"Kalau ditambah inflasi energi maka inflasi 5,3 plus 1 itu akan terlampaui dan itu saya yakin pemerintah dan BI juga tahu persisKarena tahun lalu tanpa kenaikan harga BBM inflasi sudah mendekati 7Masa sekarang 5,3 dengan kenaikan harga BBMSaya rasa tidak mungkin," kata Hendri.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peningkatan Angkutan Peti Kemas Tidak Didukung Infrastruktur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler