"Bahkan untuk yang bentuknya grant (hibah) sekalipun, bisa saja tidak diterima," kata Sri
BACA JUGA: ADB Siapkan US $ 3 Miliar Untuk Talangi Krisis
Dikatakannya, ADB menghormati negara yang berdaulat, sehingga perlu atau tidaknya kehadiran ADB tergantung pada kebutuhan masing-masing negara.Namun kenyataannya, kata Sri, masih banyak negara berkembang di Asia yang sangat membutuhkan pinjaman untuk bisa membangun serta untuk mengisi kebutuhan anggarannya
BACA JUGA: BNI Gandeng Bank Jerman
Itu sesuatu yang tidak bisa dipungkiri," tambahnya.Terkait dengan penolakan sejumlah elemen masyarakat terhadap tambahan pinjaman dari ADB, Sri menyikapi hal ini dengan berupaya memberikan pemahaman yang jelas
Jika APBN sebuah negara tidak tercukupi oleh penerimaannya sendiri, lanjutnya, maka ada dua pilihan yang dapat dilakukan
BACA JUGA: Swasta Berpeluang Beli Saham Newmont
Yakni pertama, dengan mengurangi seluruh belanja dan melakukan pembangunan sesuai dana yang dimilikiBiasanya, jelas Sri, yang melakukan hal ini adalah negara yang penerimaannya terbatas, sehingga tidak bisa berbelanja dan tidak bisa berinvestasi.Sedangkan opsi kedua adalah pinjaman (hutang), terutama jika negara yang bersangkutan membutuhkan dana untuk melakukan investasi dalam rangka pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, kesehatan dan pendidikan"Maka yang perlu diperhatikan adalah hutang itu harus benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan," jelasnya(lev)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Newmont Tebus Gadai Sahamnya
Redaktur : Tim Redaksi