Menkeu Minta IPO Garuda Dijual Kreatif

Kamis, 10 Februari 2011 – 15:44 WIB
JAKARTA - Saham Garuda akan mulai masuk ke pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) per 11 Februari 2011Namun, banyak pihak yang pesimis kalau Initial Public Offering (IPO) Garuda itu akan ramai peminat

BACA JUGA: Pacu LDR, Bukopin Gencar Biayai Haji

Sehubungan dengan itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo meminta kepada PT Garuda Indonesia Tbk dan penjamin pelaksana emisi (underwriter) untuk lebih kreatif, agar bisa mendapatkan investor sebanyak-banyaknya.

"Masalah penentuan harga itu ditentukan oleh roadshow
Jadi, perusahaan sekuritasnya, kantor Meneg BUMN dan panitia yang menentukan

BACA JUGA: Demand Tinggi, Ford Naikkan Suplai Fiesta

Yang penting itu kreatif, menarik minat investor," kata Agus kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/2).

Proses IPO Garuda sendiri, disebutkan dilepas sebanyak 6,33 miliar saham atau sama dengan 27,98 persen dari jumlah yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum
Porsi Garuda adalah 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit

BACA JUGA: IHSG Bisa Anjlok Lagi

Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang diperkirakan dapat diperoleh adalah sekitar Rp 4,75 triliun.

"Kita sudah memberikan izin privatisasi untuk perusahaan, dan prosesnya juga sudah dijalankan oleh departemen bersama dengan instansi terkaitNamun masalah penentuan harga, semuanya ditentukan oleh roadshow mereka," tegas Agus.

Agus pun mengaku optimis, bila roadshow IPO Garuda dilakukan kreatif oleh penanggungjawabnya, maka target yang diharapkan dari IPO Garuda itu bisa tercapaiApalagi menurutnya, potensi investor baik dari luar dan dalam negeri masih cukup besar"Sekarang ini masih dalam proses penawaranSaya lihat potensi dalam negeri cukup banyakKalau program penawaran saham sistemnya kreatif, itu pasti akan memadai," kata Agus optimis.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan penawaran saham perdana IPO Garuda seharga Rp 750 per lembar sahamMenteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, dalam penentuan harga, pemerintah sudah melakukan pembahasan intensif bersama manajemen Garuda dan underwriter, dengan mempertimbangkan aspek makro serta kondisi bursa regional dan global.

Jika dibandingkan dengan range acuan harga yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 750 sampai Rp 1.100 per lembar saham, maka harga yang akhirnya ditetapkan tersebut berada di batas bawahNamun pemerintah mengelak bila dikatakan saham IPO Garuda sengaja dijual murah"Waktu itu saya minta, range harga Rp 560 sampai RP 850 itu dikoreksiJadi, harga sekarang ini (Rp 750, Red) sudah termasuk ke kanan (mendekati harga atas, Red), jika dilihat dari range harga lama," kata Mustafa pula(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Bursa Tolak IPO Garuda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler