jpnn.com, JAKARTA - Peningkatan minat masyarakat dalam berbelanja secara online didukung penuh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan ekonomi yang berpihak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan masyarakat.
Sejak 12 tahun lalu, pemerintah mendukung Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang diinisiasi Indonesian E-Commerce Association (idEA) dan diperingati setiap 12 Desember.
BACA JUGA: Harbolnas 2023 Mencatat Angka Transaksi Rp 25,7 Triliun Lebih, Didominasi Produk Lokal
Inisiatif tersebut terbukti membawa ekonomi digital Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi para kementerian/lembaga, asosiasi, UMKM, masyarakat, dan seluruh pihak yang telah antusias mendukung program Harbolnas yang berfokus pada UMKM dan industri dalam negeri.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Perlu Bangun Jembatan antara Made in Indonesia dan Made in India
Pernyataan tersebut disampaikan Menko Airlangga saat peluncuran Harbolnas 2024 dengan tagline #PakaiProdukSendiri yang digelar di Jakarta, Jumat (6/12).
Menko Airlangga menjelaskan berdasarkan data NielsenIQ, masyarakat Indonesia semakin gemar belanja.
BACA JUGA: Pemerintah Dorong Perbankan Ikut Memajukan Sektor Industri Padat Karya dan UMKM
Data tersebut menunjukkan daya beli masyarakat masih cukup baik, dari fast moving consumer goods sampai kuartal III (Q3) masih tumbuh 1,1 persen secara year on year.
"Jadi, konsumsi dalam negeri masih naik. Kita bisa track juga dengan barang-barang technical yaitu gadget, elektronik, pulsa dan yang lain. Dari sana pun terjadi kenaikan, artinya secara year on year nanti di total itu relatif positif dan tumbuhnya secara year on year 4,3 persen,” kata Menko Airlangga dalam keteangannya, Sabtu (7/12).
Kontribusi dari sektor ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 diprediksi mencapai USD 90 miliar, dan sektor e-commerce memberikan kontribusi yang besar, yakni mencapai USD 65 miliar.
Hal tersebut berarti sebesar 72 persen dari ekonomi digital Indonesia berasal dari sektor e-commerce, dan sisanya berasal dari transportasi, makanan, online travel dan online media.
“Sektor digital meningkat 13 persen. Kami akan mendorong e-commerce itu sebagai penunjang ekonomi. Nilai sektor ekonomi digital ini sebesar 80 miliar dolar AS di tahun 2023, dan dua tahun ke depan diperkirakan nilainya 125 miliar dolar AS,” sebut Menko Airlangga.
Menko Airlangga menyampaikan kehadiran Harbolnas 2024 tidak sekadar perayaan belanja online, melainkan langkah nyata untuk mendukung peningkatan perekonomian nasional dan produk lokal.
Program Harbolnas 2024 akan digelar selama 7 hari sejak 10 Desember.
Menko Airlangga menegaskan program Harbolnas penting untuk terus didorong.
Tidak hanya Program Harbolnas, Menko Airlangga juga mendorong Program Bangga Buatan Indonesia yang juga diinisasi untuk mendukung UMKM.
Menko Airlangga juga menjelaskan e-commerce tidak hanya tumbuh di Indonesia, tetapi juga tumbuh di kawasan ASEAN.
Diperkirakan ekonomi digital kawasan ASEAN diperkirakan bernilai USD 1 triliun di tahun 2030.
”Kami sedang mempersiapkan Digital Economic Framework Agreement (DEFA). Nanti DEFA ini diharapkan tahun depan, tahun 2025, di tanda tangan. Kalau ini integrasi ASEAN, itu kita bukan hanya bicara pasar 180 juta orang, tetapi pasar 600 juta orang,” kata Menko Airlangga.
Lebih lanjut Menko Airlangga bahwa tidak ada yang berlibur tanpa belanja, dan tidak ada yang belanja tanpa liburan, serta didukung dengan tiket pesawat yang sudah diturunkan 10 persen dan juga promosi dari perhotelan.
Program Harbolnas juga akan dilanjutkan dengan Program Belanja di Indonesia Aja (BINA) dari Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) pada 20-29 Desember 2024.
Selain itu juga terdapat EPiC Sale (Every Purchase is Cheap) dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di supermarket dan minimarket se-Indonesia mulai 22-31 Desember 2024.
Peluncuran Harbolnas, BINA, dan Epic Sale bertepatan dengan momentum liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Pada momen tersebut diprediksi sebanyak 110 juta jiwa atau 41 persen penduduk Indonesia berpotensi meningkatkan aktivitas konsumsi.
“Program khusus EPiC Sale, Every Purchase is Cheap menjadikan semuanya murah. Perbankan dan yang lain akan memberikan diskon. Semua retailer, termasuk supermarket, yang berarti ada 80 ribu outlet yang melakukan program belanja di Indonesia saja, dan everything is cheap," ujarnya.
Karena itu, Menko Airlangga berharap dengan kegiatan tersebut, daya beli konsumen akan terdongkrak dan menjadi program yang bisa mendongkrak perekonomian Indonesia di kuartal IV.
Menko Airlangga menyampaikan Harbolnas 2024 diharapkan dapat mendongkrak penjualan menjadi lebih tinggi dari tahun 2023, yakni dari Rp 25,7 triliun menjadi Rp 40 triliun.
“Kami mengharapkan masyarakat bisa memanfaatkan karena hampir seluruh produk diskon dan beberapa produk ongkirnya gratis,” ujar Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan Budi Santoro, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Selain itu juga hadir Plt Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dan Ketua Asosiasi idEA Hilmi Adrianto. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi