Menko Airlangga Sebut Bonus Demografi jadi Aset Mencapai Indonesia Emas 2045

Rabu, 31 Januari 2024 – 20:11 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bonus demografi yang dimiliki negara ini bisa menjadi aset dalam Indonesia Emas 2024. Foto: Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bonus demografi yang dimiliki negara ini bisa menjadi aset dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Namun, adanya bonus demografi itu harus dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kuat.

BACA JUGA: Menko Airlangga Tegaskan Tak Ada Alasan Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Berjalan

Hal itu diungkapkan Menko Airlangga saat memberikan sambutan mewakili Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam acara Kompetisi Ekonomi (KOMPek) ke-26 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (30/01).

“Bonus demografi ini menjadi penting karena ini seluruh adik-adik yang hadir di sini adalah bagian dari bonus demografi. Nah, bonus demografi ini akan menjadi aset, akan menjadi nilai yang produktif, kalau SDM-nya unggul dan kuat,” ujar Menko Airlangga.

BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Dinilai Sukses Merealisasikan Core Values BerAKHLAK

Meski demikian, sejumlah tantangan masih harus dihadapi untuk mencapai Indonesia Emas 2045 seperti tingkat pendidikan dan produktivitas sumber daya manusia yang masih harus ditingkatkan, perubahan iklim yang berakibat pada mundurnya musim panen raya, dan stabilitas global.

Ketua Partai Golkar itu mengatakan Indonesia perlu mengubah pendekatan dalam membangun masa depan dari reformatif menjadi transformatif melalui tiga area, yakni transformasi ekonomi, transformasi sosial, dan transformasi tata kelola.

BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Tata Ekosistem Logistik lewat NLE

“Presiden Joko Widodo sudah mendorong transformasi di mana pertumbuhan ekonomi kami sekarang 5 persen. Lima persen itu salah satu pertumbuhan tertinggi dibandingkan berbagai lain. Jadi, kami lebih kuat dari negara maju maupun negara berkembang" ungkapnya.

Dia menambahkan tingkat inflasi juga relatif rendah sebesar 2,6%.

"Jadi, kalau kami analogikan, pertumbuhan ekonomi itu kayak naik gunung, makin tinggi, makin berat, nafas makin susah. Nah, yang namanya inflasi sama aja hujan,” kata Menko Airlangga.

Dalam acara yang dihadiri juga oleh para siswa SMA dari wilayah Jabodetabek, Sumatera, dan Papua tersebut, dia mengatakan saat ini pemerintah terus menggerakan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk bisa terus berfungsi secara berkesinambungan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Pertama, merevitalisasi dan memperbesar kapasitas mesin ekonomi konvensional, sehingga terjadi peningkatan produktivitas yang tinggi.

Revitalisasi mesin itu termasuk memperbesar investasi baru dan meningkatkan ekspor.

Kedua, menumbuhkan mesin ekonomi baru yang nantinya berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan dimasa depan yang mencakup penerapan aplikasi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), pengembangan industri semikonduktor, serta pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan dalam rangka menciptakan lapangan kerja baru sekaligus mencapai target Net Zero Emission di 2060.

Ketiga, menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila, yaitu mesin ekonomi yang berkeadilan, dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan menjaga kesinambungan sosial ekonomi, dengan menjaga aspek kesehatan, pendidikan, pekerjaan yang layak, penyempurnaan program penghapusan kemiskinan ekstrem, pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat kelas menengah bawah dan Usaha Kecil Menengah (UKM), sehingga tepat sasaran dan mampu mengikis kemiskinan dan ketimpangan.

“Nah, kalau ASEAN kita sedang siapkan yang namanya Digital Economy Framework Agreement (DEFA), ekosistem digital ASEAN ada interoperability. Jadi, nanti adik-adik semua kalau mau ke luar negeri, kalau sudah punya QR Code bisa belanja pake QR Code, tidak perlu konversi dollar," tuturnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Ali Murtopo, Wakil Dekan 1 FEB UI Arief Wibisono Lubis, Ketua BEM FEB UI Dhika Hikmal, dan Puteri Indonesia 2023 Farhana Nariswari Wisandana. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren, Kemenko Perekonomian Raih Opini WTP ke-15 Sejak 2008


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler