Menko PMK Sebut Bung Karno Seorang Mujtahid

Rabu, 21 Juni 2023 – 21:47 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan tausiah kebangsaan dan testimoni Bung Karno pada acara Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai Proklamator RI Soekarno merupakan seorang mujtahid.

Menurut dia, apa yang dilakukan Bung Karno, menggali dan merumuskan Pancasila serta Trisakti, adalah bukti Putra Sang Fajar berjuang demi bangsa dan negara.

BACA JUGA: Haul Presiden Pertama RI, BPIP dan 22 Kabupaten/Kota Deklarasikan Jaket Bung Karno

Hal ini disampaikan Muhadjir saat memberikan tausiah kebangsaan dan testimoni Bung Karno pada acara Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6).

"Karena itu bukan sembarang yang muncul begitu saja. Tetapi itu sudah diperah, melalui kontemplasi, perenungan-perenungan yang panjang yang dirumuskan oleh Bung Karno," kata Muhadjir.

BACA JUGA: Bamusi PDIP Menggelar Tahlilan Haul ke-10 Wafatnya Taufiq Kiemas

Bung Karno, lanjut Muhadjir, tak hanya menggali dan merumuskan Pancasila yang menjadi ideologi negara. Bung Karno juga menggali tentang Trisakti.

"Pancasila bukan satu-satunya karya besar ijtihad dari Bung Karno, yang lain adalah Trisakti. Trisakti itu juga hasil ijtihad siasat BK yang dahsyat yaitu daulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya," kata Muhadjir.

BACA JUGA: Basarah PDIP: Bung Karno Tokoh Legendaris yang Tidak Lekang Sejarah

Menurut dia, Trisaksi mengandung konsep universal yang tak hanya berlaku untuk Indonesia tetapi juga negara lain.

Muhadjir menerangkan pentingnya bagi negara untuk berdaulat secara politik. Menurut dia, takkan ada negara besar apabila politik sebuah negara itu bergantung pada negara lain.

"Bukan hanya Indonesia, negara mana saja. Selama bergantung pada negara lain, tidak berdaulat secara politik, pasti dia tidak akan jadi negara besar," kata Muhadjir.

Kedua, daulat ekonomi. Muhadjir mengatakan tidak akan maju suatu negara apabila secara ekonomi dia bergantung, tidak berdikari.

"Tidak mungkin ada negara besar kalau dia tidak punya kepribadian. Kalau dia ujungnya seperti bangsa lain, maka dia tak pernah menjadi bangsa besar. Tiga ini adalah senjata paling ampuh kalau kita ingin mewujudkan menjadi Indonesia yang kita cita-citakan dalam proklamasi kita, Indonesia Raya kita," kata Muhadjir.

Dalam acara ini, hadir Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Hamka Haq, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

Secara virtual hadir Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dalam Haul ke-53 Bung Karno ini, terdapat tausiah kebangsaan sekaligus testimoni Bung Karno yang disampaikan oleh Muhadjir Effendy. Selain itu, DPP PDIP juga memberikan santunan kepada anak yatim. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Puncak Perayaan Bulan Bung Karno, Megawati Ungkap Pesan kepada Kader PDIP


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler