Menko PMK: Tahun 2020 Anak Indonesia Bebas dari Campak Rubella

Selasa, 01 Agustus 2017 – 13:58 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan pencanangan kampanye imunisasi MR di Sleman, Selasa (1/8). Foto: Kemenko PMK

jpnn.com, SLEMAN - Indonesia masih termasuk wilayah endemik campak (measles) rubella atau yang biasa disebut MR. Penyakit ini mudah menular dan menjadi wabah. Meski lebih sering menyerang bayi, balita dan anak-anak, virus campak rubella bisa menginfeksi orang dewasa dan berbahaya bagi ibu-ibu hamil.

Pemerintah pun tak mau tinggal diam. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, saat ini terus diupayakan pengendalian dan mengeliminasi penyakit menular tersebut melalui imunisasi secara luas.

BACA JUGA: Menko PMK Minta Masyarakat Kritis Mengawal Pemanfaatan Dana Desa

Targetnya adalah bayi, anak balita hingga remaja di bawah 15 tahun. "Agar eliminasi campak bisa terwujud tahun 2020, kampanye imunisasi MR ini harus mencapai cakupan minimal 95 persen dari sasaran yang harus mendapatkan imunisasi MR,” ujar Mbak Puan, Selasa, (1/8).

Menko PMK menyampaikan hal tersebut dalam acara Pencanangan Kampanye Tingkat Nasional dan Introduksi Imunisasi Campak (Measles) Rubella yang berlangsung di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 10 Sleman, Yogyakarta.

BACA JUGA: Puan Maharani Dinilai Cocok Jadi Cawapres

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Hadir pula Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Bupati Sleman, Sri Purnomo.

Dalam laporannya, Menko PMK menyampaikan bahwa dalam kondisi tertentu campak rubella bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan mengakibatkan cacat permanen (congenital rubella syndrome), bahkan kematian.

“Untuk mengendalikan penyakit ini pemerintah memberikan imunisasi MR tambahan bagi anak usia sembilan bulan sampai dengan kurang 15 tahun, diikuti peralihan pemakaian vaksin campak menjadi vaksin MR ke dalam program imunisasi,” tutur Puan.

Menko PMK menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan dalam dua fase; pertama pada bulan Agustus-September 2017 untuk provinsi-provinsi di Pulau Jawa, dan fase kedua pada bulan Agustus-September 2018 untuk seluruh provinsi di luar Jawa. Untuk mendorong keberhasilannya, Menko PMK meminta dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat.

BACA JUGA: Menko PMK Mantapkan Penyaluran Bansos dan Subsidi Energi

Pencanangan Kampanye Tingkat Nasional dan Introduksi Imunisasi Campak (Measles) Rubella dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pencanangan secara resmi ini, akan menandai dimulainya masa pemberian imunisasi tambahan MR secara masal di enam provinsi di pulau Jawa sebagai fase pertama di Indonesia.

Usai pencanangan kampanye, Menko PMK mendampingi presiden beserta rombongan meninjau pelaksanaan pelayanan imunisasi di sekolah. Acara ini dihadiri oleh 500 undangan yang terdiri dari para wakil kementerian/lembaga, wakil-wakil dari dinas kesehatan dan dinas pendidikan kabupaten/kota se-Provinsi DIY, Puskesmas, WHO, Global Aliance for Vaccine Immunization (GAVI), UNICEF, produsen vaksin, serta para orang tua murid. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK Dorong Integrasi Percepatan Program Penanganan Penyakit Stunting


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler