jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Indonesia tidak mengetahui bahwa nama Presiden Joko Widodo termasuk dalam daftar pemimpin dunia, yang dokumen informasi pribadinya secara tidak sengaja diungkap oleh pihak Australia.
Dokumen informasi termasuk nomor paspor Jokowi itu terkirim saat pihak Australia mengirim sebuah email kepada penyelenggara turnamen sepak bola.
BACA JUGA: Rekomendasikan Blokir Situs Dakwah, BNPT Provokasi Umat Islam
"Kapan ya itu. Saya enggak tahu info itu. Kalau ada tentunya dari Kementerian Luar Negeri akan melihat itu," ujar Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/4).
Ditanya mengenai hubungan Indonesia saat ini dengan Australia, Tedjo mengaku masih terjalin dengan baik. Meskipun, dua bulan terakhir, Australia cukup keras mengecam Indonesia atas rencana pelaksanaan eksekusi mati dua warga negaranya, duo Bali Nine.
BACA JUGA: Si Ngeri-ngeri Sedap Jalani Sidang Perdana Pekan Depan, Ini Hakimnya..
"Sekarang ini kan kita tidak ada masalah dengan Australia. Kalau tidak salah duta besar Australia baru mau bertemu saya," imbuh Tedjo.
Pemberitaan seputar bocornya data Presiden Jokowi itu terungkap dalam media massa The Wall Street Journal pada 30 Maret 2015. Media tersebut mengungkapkan Departemen Imigrasi Australia telah memperketat keamanan email setelah surat kabar Guardian melaporkan seorang pejabat sengaja membocorkan informasi pribadi dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
BACA JUGA: Si Ngeri-ngeri Sedap Jalani Sidang Perdana Pekan Depan
Pemimpin lain yang disebutkan dalam email termasuk yakni, Perdana Menteri India Narendra Modi, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Sebagian besar informasi yang terkandung dalam email dapat diakses secara bebas dalam pencarian di Internet termasuk nama, kebangsaan, dan tanggal lahir dari para pemimpin tersebut. Tapi nomor paspor yang dimuat dalam email yang dikirim ke penyelenggara sepak bola Piala Asia telah diblokir.
Informasi pribadi yang telah dibocorkan adalah nama, tanggal lahir, posisi kebangsaan, nomor paspor, nomor visa dan visa subclass dari 31 pemimpin dunia (yaitu perdana menteri, presiden dan setara mereka) yang menghadiri KTT G20 November tahun lalu di Brisbane Australia. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Gembira JK Batalkan Pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Kok Segitunya?
Redaktur : Tim Redaksi