Menkominfo Menyambut Dubes AS, Ini yang Dibahas

Senin, 28 Maret 2022 – 22:33 WIB
Menkominfo Johnny G Plate menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y Kim. Foto: Humas Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y Kim.

Dalam pertemuan selama kurang lebih satu jam itu, Menkominfo dan Dubes Kim membahas dukungan untuk kandidat Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) dan peluang kerja sama bidang digital.

BACA JUGA: Indonesia Harus Memiliki Kecakapan Digital yang Mumpuni

"Kami membicarakan dan berdiskusi tentang kerja sama di sektor digital antara Indonesia dengan Amerika Serikat, termasuk didalamnya mendiskusikan bagaimana kerja sama dan saling mendukung Indonesia dan Amerika Serikat di ITU," kata Johnny, Senin (28/3).

Menurut Johnny, kandidat Sekjen ITU yang diusung AS memiliki pengalaman yang baik.

BACA JUGA: Menkominfo: Industri Pers Jadi Garda Terdepan Menyukseskan MotoGP Indonesia

Untuk itu, pemerintah Indonesia menyatakan dukungan terhadap calon Sekjen ITU dari AS.

"Indonesia akan mendukung kandidat yang Amerika calonkan. Kalau boleh sebut namanya Doreen Bogdan-Martin,” ujar Johnny.

BACA JUGA: Menkominfo Beri Penghargaan Bagi Pejuang Telekomunikasi yang Tewas di Papua

Eks anggota DPR RI itu menjelaskan pemerintah AS akan memberikan dukungan untuk Indonesia dalam forum-forum internasional.

Dia mengungkapkan AS juga membantu Indonesia dalam Asia Pacific ITU Council Member.

"Saya tadi mengusulkan juga kalau Amerika bisa mendukung Indonesia di Radio Regulations Board Member," tambah Johnny.

Pada pertemuan itu, keduanya juga membahas sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), baik infrastruktur hulu atau upstream maupun infrastruktur hilir atau downstream.

Johnny menyatakan tidak ada pembahasan secara detail dan teknis untuk kerja sama bidang digital.

Namun, pembahasan lebih berkaitan dengan kebijakan antarkedua negara.

"Pada prinsipnya, sudah waktunya Indonesia dan Amerika untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama di sektor digital," ucap politikus Partai NasDem itu.

Mengenai kerja sama satelit SATRIA-1, Johnny menjelaskan tentang produksi dari Thales Prancis.

Selain itu, dia juga menjelaskan soal perkembangan kerja sama setelah penandatanganan Hot Backup Satellite buatan Boeing dengan kapasitas sama dengan SATRIA-1 sebesar 150 Gbps.

“Kedua satelit ini akan diluncurkan dengan menggunakan roket Amerika Serikat, yaitu SpaceX. Jadi, kerja sama di bidang ICT antara Indonesia dan Amerika sebetulnya sudah berlangsung sangat lama,” papar Johnny.

Di sisi lain, Kim mengatakan Indonesia menjadi mitra strategis dalam kerja sama di bidang digital.

“Salah satu isu yang kami bahas hari ini adalah tentang pemilihan Sekjen ITU yang akan datang. Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri Kominfo atas dukungan Indonesia untuk calon kami yang sangat berkualitas,” tutur Kim.

Dia memastikan Sekjen ITU harus memiliki pengalaman, memenuhi syarat, dan kualifikasi, terlebih di saat krisis pandemi Covid-19.

Menurut Kim, AS menyiapkan kandidat yang dinilai memiliki pengalaman, mampu mengarahkan, mengenal organisasi ITU sangat dalam, dan memiliki keahlian yang hebat.

"Saya pikir yang lebih penting, dia memiliki jenis pendekatan untuk pekerjaan yang dibutuhkan untuk kepemimpinan ITU saat ini,” jelasnya.

Dubes AS untuk Indonesia Kim mengatakan kandidat Sekjen ITU dari negaranya dikenal sangat inklusif, mendengar dan menerima pendapat dari seluruh komunitas internasional, termasuk negara-negara berkembang.

“Saya tahu bahwa dia berharap untuk bekerja dengan Indonesia, dengan Menteri Kominfo dan timnya tentang bagaimana kita dapat membuat ITU menjadi lebih baik dan lebih kuat,” tandas Kim. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo Ingin BBPPT Memaksimalkan Penggunaan TKDN


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler