jpnn.com - JAKARTA - Karena dianggap serampangan menutup semua situs berbau Islam, Menkominfo Rudiantara pun banjir kritikan. Namun sang menteri bergerak cepat menanggapi kritikan tersebut. Dia mengaku telah membentuk sebuah tim khusus untuk meneliti aduan masyarakat terkait konten radikal di dunia maya.
"Saya sudah tandatangan keputusan menteri membentuk panel terdiri dari tokoh masyarakat dan para ahli. Mereka akan memberikan penilaian dan rekomendasi," ujar Rudi di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/4).
BACA JUGA: Menkumham Yasonna Bikin Gaduh, Lebih Baik Dicopot Saja
Sebelumnya pemblokiran situs itu juga menuai sorotan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Wapres meminta kementerian selektif dan tidak asal blokir. Menurut JK, tidak semua situs yang berisikan tentang ajaran Islam harus diblokir dan dianggap mengandung unsur radikalisme.
Menanggapi itu, Rudi mengaku pihaknya hanya menjalankan pemblokiran berdasarkan data yang diberikan BNPT. Ia menampik semua situs yang berhubungan dengan Islam masuk dalam kriteria yang diminta BNPT.
BACA JUGA: Penuhi Panggilan Bareskrim, Ini Omongan Denny Sebelum Jalani Pemeriksaan
"Bukan yang ada Islam yang diblokir. Ada beberapa situs saja yang terindikasi radikalisme berdasarkan permintaan BNPT," tandas Rudi. (flo/jpnn).
BACA JUGA: Ada Jatah Golkar di Kabinet? Ini Kata Luhut dan Andi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Ical Sebut Munas Jakarta Ketakutan
Redaktur : Tim Redaksi