Menkop dan UKM: Pameran CISMEF Pintu Gerbang UKM Indonesia Masuk Pasar Global

Sabtu, 28 September 2013 – 14:20 WIB

jpnn.com - INDONESIA diberi kepercayaan menjadi co host CISMEF (China International Small Medium Enterprise Fair) di Guangzhou China. Pihak  negara Tirai Bambu itu, memberi areal untuk stand pameran paling besar atau lebih daria 200 meter.

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM dalam keterangan persnya di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Kuningan, Jumat (27/9).

BACA JUGA: Koperasi Warga Semen Gresik Masuk Rangking 233 Skala Dunia

Menkop mengaku baru pulang dari menghadiri acara pameran bertajuk CISMEF yang sudah berlangsung untuk ke 10 kalinya itu. Pameran sendiri berlangsung mulai pada 24 September dan akan berakhir 28 September 2013.

“Saya bertemu dengan Menteri Riset dan Tekhnologi China, sekretaris Partai Komunis China, dan Gubernur Guangzhou,” katanya.

BACA JUGA: Menggembok Cinta di Luzhkov Bridge Sungai Moskva

Menurut Menkop, dari pertemuan itu, diambil kesepakatan antara Indonesia dan China bertukar tempat pameran atau co host atau tuan rumah. Guangzhou sendiri, merupakan provinsi  kedua dari tiga terbesar di China, setelah Beijing dan Shanghai.

 “Di ajang pameran ini, SME atau UKM merupakan pameran terbesar. Karena itu, kami melakukan secara permanen exhibition. Kemenkop dan UKM mempercayakan badan publik bentukan Kemenkop dan UKM LLP (Lembaga Layanan Pemasaran,red) untuk itu. Ini otomatis akan membuka pasar untuk UKM kita,” katanya.

BACA JUGA: Surga Itu Ada di Bawah Permukaan Laut

Target dari CISMEF ini, kata Menkop, supaya UKM bisa betul-betul masuk atau diakses ke pasar global.

“CISMEF ini merupakan kemudahan UKM untuk masuk ke pasar global. Kalau UKM makin banyak masuk ke pasar global, berarti ekspor kita bisa makin meningkat. Karena ekspor kita ke Cina sekarang defisit 2,3 bilion USD. Kalau ini kita dorong berarti ekspor nonmigas dari UKM akan meningkat dan UKM jadi ikut berkontribusi. Kalau makin banyak ekspor kita masuk ke pasar dunia, berarti defisit transaksi perdagangan kita bisa dikurangi,” harapnya.

Kata Menkop, saat ini daya saing kita sudah makin tinggi, dan produk sudah makin bagus. Tinggal pasarnya saja yang harus makin kreatif.

“Pasar yang begitu besar di Cina ini otomatis bisa meningkatkan ekspor UKM kita. Itu tujuannya, tapi tujuan akhir  agar defisit bisa lebih kecil, syukur-syukur bisa surplus lagi seperti tahun 2011.  Kita mengandalkan produk unggulan seperti furniture, handicraft, asesoris dan fashion produk tekstil,” pungkasnya. (dzk/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pawang Hujan Penjinak Banjir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler