Menurut Ota, panggilan Mas Achmad Santosa, informasi penyimpangan di Rutan Pondok Bambu sudah diterima tim beberapa hari lalu
BACA JUGA: Ada Saham George Soros di Bank Century?
Sebelum bertindak, lanjut Ota, Satgas berkoordinasi dengan Patrialis Akbar selaku pimpinan tertinggi Depkum HAMBACA JUGA: Patrialis Segera Tentukan Nasib Karutan Pondok Bambu
Bahkan kita sempat salat berjamaah di rumahnyaTapi, saat diajak ikut ke Pondok Bambu, tambah Ota, Patrialis menolak dengan alasan takut nanti malah jadi rikuh dengan pegawai rutan
BACA JUGA: KPK Diminta Periksa Artalyta dan Kepala Rutan
Pemilihan Rutan Pondok Bambu sendiri, tambah Ota, adalah karena kebenaran informasinya akuratBegitu diungkap, Satgas kebanjiran informasi bahwa keadaan di LP/rutan lain lebih heboh (parah)Seharusnya katanya, momen ini menjadi langkah bagi Depkum HAM untuk berbenah.Temuan Satgas ini rencananya baru akan dilaporkan ke Presiden pada rapat kabinet, Kamis (14/1) depan"Itu memang ruang bimbingan kerja dan Dharma Wanita, tapi digunakan untuk kebutuhan dia (Ayin dan terpidana hukuman seumur hidup kasus narkoba, Aling)," papar Ota.
"SudahlahKita sudah temukan faktanya bagaimanaKita membenahi ituDan itu tugas berat Menteri," tegas Ota pula, ketika disinggung soal adanya bantahan dari Depkum HAM(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendesak, Perppu tentang Panwas Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi