Menlu Australia Julie Bishop mengunjungi Padang, Sumatera Barat, Jumat pekan lalu (23/10/2015) untuk menghadiri Pertemuan Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia. Yang menarik, dia menyempatkan diri lari pagi di tengah kabut asap yang melanda kota itu.

Kunjungannya tersebut menjadi yang pertama kali sejak eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia yang terlibat dalam kasus perdagangan narkoba Bali 9.

BACA JUGA: Tak Ideal Jika Australia Tak Bisa Penuhi Kuota Eskpor Sapi ke Indonesia

Di tengah kesibukannya menggelar sejumlah pertemuan bilateral, termasuk dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, India, dan Bangladesh, Bishop terlihat berlari pagi di kota Padang.

Menteri yang berusia 59 tahun tersebut terlihat berlari di tengah kabut asap yang mulai menyelimuti Sumatera Barat.

BACA JUGA: Lewat Cerita, Stigma Pecandu dan Pemalas dari Tunawisma Bisa Terhapuskan

Ia pun terlihat santai berlari di jalanan kota Padang yang dipenuhi lalu lalang pengendara mobil dan motor.

Lewat akun Twitter-nya, Bishop sempat menulis status 'Berlari di awal pagi mengelilingi jalanan kota Padang sebelum pertemuan tingkat menteri #IORA yang ke-15".

BACA JUGA: Angkat Kisah Korban, Diskusi Peristiwa 1965 di Bali Bantah Bahas Komunisme

Postigannya tersebut sempat dibalas oleh sejumlah pengguna Twitter.

"Menjadi contoh yang sangat baik bagi orang lain agar tetap aktif. Jika Menteri Luar Negeri yang sibuk saja bisa punya waktu untuk berlari, orang lain pun bisa," tulis pemilik akun bernama Jonathan.

Salah satu pemilik akun Twitter asal Indonesia, Lidya Sari, juga membalasnya, "Selamat datang ke Padang. Maaf dengan kabut asap disini. Tetap sehat."

Dari pantauan ABC International, rupanya berlari pagi adalah salah satu agenda Bishop saat mengunjungi luar negeri sebelum pertemuan tingkat tinggi.

Ia pun pernah terlihat berlari saat berkunjung ke Myanmar, Cina, New York, dan kota-kota lainnya.

Berikut sejumlah foto-foto Menlu Australia saat berlari di kota Padang.


Foto: AAP.


Foto: AAP.


Foto: AAP.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Peristiwa 1965, Agenda Ubud Writers Festival 2015 Dibatalkan

Berita Terkait