Menpan Akui Sulit Usut Sindikat Penipuan CPNS

Senin, 16 Mei 2011 – 14:53 WIB
JAKARTA - Belum diumumkannya hasil verifikasi dan validasi tenaga honorer yang akan diangkat jad CPNS, rupanya menjadi makanan empuk bagi para penipuMengaku bisa memuluskan honorernya diangkat CPNS, para oknum ini pun bergerilya ke daerah-daerah dengan meminta uang sebagai imbalan

BACA JUGA: Kontras Temukan 10 Fakta Kekerasan TNI di Kebumen

Parahnya, operasi sindikat penipuan ini selalu mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB) maupun Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Menpan & RB EE Mangindaan mengaku kalau namanya maupun stafnya sering dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab
Pencatutan ini sering terjadi, dalam arti bukan hanya sekali-dua kali saja

BACA JUGA: RSCM Tetap Buka, RS Milik TNI Libur

Hanya saja diakuinya, sulit untuk mengusut sindikat penipuan ini karena begitu dilacak orangnya tidak jelas.

"Mereka selalu menggunakan nama samaran
Yang diperjelas hanya mengatasnamakan Menpan & RB atau Deputi SDM atau pejabat BKN," kata Mangindaan geram, Senin (15/5).

Karena tidak jelasnya nama para penipu ini, mantan Gubernur Sulut ini mengatakan, pihaknya hanya bisa melakukan imbauan dalam bentuk surat edaran (SE)

BACA JUGA: Kasus Pajak Tak Tuntas, PDIP Dorong Hak Angket

Hanya saja, meski banyak SE yang dilayangkan ke pemda, namun penipuan tetap saja marak dan ada yang tertipuTerhadap hal ini, Mangindaan mengungkapkan pihaknya sedang memikirkan cara lain untuk mencegah makin banyaknya korban penipuan.

"Penipuan ini ada yang sendiri-sendiri dan ada yang berkelompokDi samping mengedarkan SE ke bupati, walikota dan gubernur, kami akan mencoba mengumumkannya di tempat-tempat umum maupun lewat media elektronikSelain itu, pemda harus lebih proaktif lagiSE-nya jangan hanya ditahan di meja, tapi hendaknya disosialisasikan ke masyarakat juga," tandasnya(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pesawat China, Harusnya Dengarkan JK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler