jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengapresiasi upaya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam reformasi birokrasi hingga menjadi lebih berdampak bagi masyarakat.
Menteri Azwar Anas menyampaikan hal itu di hadapan peserta Rapat Kerna Teknis (Rakernis) BP2MI bertema "Gerak Masif, Kerja Progresif" di Le Meridien, Jakarta, Selasa (16/1/2023).
BACA JUGA: Menaker Ida: Perubahan Pola Pikir & Budaya jadi Tolok Ukur Suksesnya Reformasi Birokrasi
Rakernis BP2MI ini di awal tahun ini dihadiri oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani dan jajarannya.
Lebuh lanut, MenPAN-RB secara khusus menyoroti birokrasi yang kerap dianggap rumit oleh publik.
BACA JUGA: MenPAN-RB Minta Polri Mengawal 2 Program Reformasi Birokrasi Ini
“Kami juga telah melakukan penyederhanaan dan pemangkasan di berbagai aspek. Saya mengapresiasi upaya BP2MI dalam reformasi birokrasi hingga menjadi lebih berdampak bagi masyarakat, " ujar Azwar Anas.
Menurut Awar Anas, dirinya memerlukan pergerakan untuk birokrasi yang lebih mudah dan berdampak bagi masyarakat.
BACA JUGA: Satu Dekade Reformasi Birokrasi dan Rangkaian Fakta Korupsi Terkini
Digitalisasi, lanjut Azwar, memiliki peran yang sangat penting dalam memangkas proses bisnis di birokrasi pemerintah.
"Kita dihadapkan dengan tantangan terlalu banyaknya aplikasi di berbagai Kementerian/Lembaga (K/L). Saat ini ada 27 ribu aplikasi pemerintah yang tercatat. Oleh karena itu, kami akan mengintegrasikan layanan digital lintas K/L untuk memangkas banyaknya aplikasi yang perlu diunduh oleh masyarakat," ujar Azwar.
Azwar menyampaikan perlu adanya sumber daya manusia yang kompetitif, dan birokrasi yang profesional.
"Namun, kita juga dihadapkan pada tantangan birokrasi seperti terjebak di zona nyaman, tindak kecurangan jual-beli jabatan, politisasi Aparatur Sipil Negara (ASN), dan sebagainya. Maka, salah satu upaya yang kami lakukan adalah proses seleksi yang transparan, real time, dan terbuka untuk publik," ujar Azwar Anas.
Azwar juga mengingatkan peserta Rakernis terkait netralitas ASN menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan datang.
“Saya berharap ASN dapat menjadi mesin penggerak birokrasi yang netral, tidak berpihak, dan bebas dari pengaruh politik,” ujar Azwar Anas.
Sebelumnya, Sekretaris Utama BP2MI Rinardi mengatakan tema Rakernis BP2MI bertema "Gerak Masif, Kerja Progresif" ini senada dengan semangat lembaganya di tahun 2024, khususnya dalam pelayanan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
“Inward and outward looking evaluation tentunya diperlukan. Salah satunya untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang saat ini tengah disusun. Kami juga mengerahkan seluruh pegawai di lingkungan BP2MI, baik di pusat maupun daerah, hingga tim Satuan Tugas (Satgas) Sikat Sindikat," ujar Rinardi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari