jpnn.com, JAKARTA - Bali begitu istimewa di mata Menpar Arief Yahya. Pertama, sebanyak 40 persen wisman masuk ke Indonesia via Bali.
Sisanya Jakarta 30 persen, Kepri 20 persen, dan sepuluh persen tersebar luar di daerah lain.
BACA JUGA: Industri Jogjakarta Tebar Pesona di Vietnam
Kedua, Bali istimewa karena segudang reputasi dunia dialamatkan ke Pulau Dewata itu.
"Terakhir, pilihan travellers di TripAdvisor menempatkan Bali sebagai destinasi terbaik dunia," kata Arief.
BACA JUGA: Ayo ke Festival Candi Muaro Jambi, Dijamin Superseru
Ketiga, Bali juga contoh destinasi yang paling lengkap 3A-nya. Atraksi, Akses, Amenitasnya. Sebagai destinasi, Bali paling maju dan oleh Menpar Arief dijadikan ikon pariwisata Indonesia.
"Karena itulah 10 destinasi prioritas pun kami sebut dengan istilah 10 Bali Baru," ungkap Arief.
BACA JUGA: Infrastruktur Pariwisata Harus Tuntas 2018
Karena itu, Kemenpar pun memperkuat komunikasi dan kedekatan dengan stakeholder Pentahelix di Pulau Dewata.
Kali ini, mengundang media di Bali, main komunitas media digital, multimedia, maupun medsos untuk mendiskusikan sektor yang menjadi prioritas Pemerintahan Presiden Jokowi itu.
Mata acaranya bertajuk Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis Greater Bali yang berlangsung di Rani Hotel Kuta, Bali, Jumat (7/4).
Temanya adalah Kebijakan Pengembangan Pariwisata 2017: Go Digital, Homestay, dan Aksesibilitas. Host-nya adalah Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar.
Adapun narasumber yang akan tampil di forum bersama komunitas media itu adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata (Sesmenpar) Ukus Kuswara, Managing Director ITDC Karioka Lombart (Managing Director ITDC), M. Noer Sadono (Staf Khusus Menpar bidang Komunikasi), dan Anak Agung Gede Yuniartha (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali).
Kegiatan Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis Greater Bali diikuti 50 jurnalis dari media cetak, online, dan elektronik Bali, NTB, NTT (Forum Wartawan Great Bali) Pengurus Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Jakarta serta perwakilan media asing di Bali.
Sesmenpar Ukus Kuswara mengatakan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional, mengutip pendapat Menpar Arief Yahya adalah kolaborasi pentahelix. Lima stakeholder yang solid, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
“Kerja sama Indonesia Incorporated menjadi spirit kekuatan untuk mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” kata Ukus.
Program pemerintah dalam pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata.
Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.
Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif.
Hal ini terlihat peran pariwisata dunia dalam memberikan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global mencapai 9,8 persen; kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar USD 7,58 triliun dan foreign exchange earning sektor pariwisata tumbuh 25,1 persen; serta pariwisata membuka lapangan kerja yang luas yakni 1 dari 11 lapangan kerja ada di sektor pariwisata.
Pertumbuhan pariwisata dunia tersebut memberi dampak positif terhadap pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mentargetkan pertumbuhan pariwisata nasional dua kali lipat pada 2019.
Tahun 2019, pariwisata ditargetkan memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar delapan persen, devisa yang dihasilkan Rp 280 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
“Untuk mencapai target pariwisata 2019, Kemenpar menerapkan kebijakan dan program prioritas yang dilaksanakan tahun ini yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara sebagai top 3 program,” kata Ukus.
Dia mengatakan, top 3 program ini sebagaimana harapan Menteri Pariwisata perlu disososialisasikan kepada seluruh elemen pariwisata di antaranya kalangan media yang hari ini dilaksanakan dalam kegiatan workshop dengan peserta para jurnalis great Bali. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Video Wonderful Indonesia Raih Grand Prix Award
Redaktur : Tim Redaksi