Menparekraf: Saatnya Melirik Banyuwangi

Jumat, 23 Mei 2014 – 21:49 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Pangestu berharap destinasi wisata baru terus bermunculan di wilayah Indonesia. Menurutnya, saat ini pasar turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia masih didominasi Bali. Hampir 40 persen kunjungan turis asing ke Indonesia menuju ke Bali.

"Padahal kita punya banyak destinasi seperti Banyuwangi. Banyuwangi ini strategis, dari Bali dan Surabaya sama-sama dekat karena sudah ada pesawat langsung. Sudah saatnya kita beyond Bali, dan melirik Banyuwangi," ujar Mari seusai membuka Pulau Merah International Surfing Competition, Banyuwangi, Jumat (23/5).

BACA JUGA: Kembangkan Wisata, Banyuwangi Gandeng Kemenhut dan Perhutani

Mari memuji inisiatif daerah seperti Banyuwangi dalam mengemas pemasaran pariwisata dengan balitan olahraga dan event. "Event tourism saya tahu ada Ethno Carnival, Batik Festival, dan Banyuwangi Jazz. Sport tourism ada Tour de Ijen dan Pulau Merah International Surfing Cimpetition. Ini kreatif. Event ini akan meningkatkan awareness wisatawan dan akhirnya mendongkrak tingkat kunjungan wisata," kata Mari.

Mari berjanji, kementeriannya akan mendorong semakin banyak daerah itu berinovasi mengembangkan sektor pariwisata. Kemenparekraf akan memfasilitasi promosi wisata daerah.

BACA JUGA: Dipanggil Jaksa, 3 Legislator Mangkir

"Prinsipnya, kita lihat komitmen dari daerah, apakah event wisatanya dari tahun ke tahun membaik, apakah konsisten, apakah kreatif. Contohnya Banyuwangi, ini rutin, meningkat kualitasnya, dan kreatif. Ada promosi berbasis Android, di destinasi wisata ada wifi, jadi Kemenparekraf akan support daerah-daerah seperti ini, akan didukung promosi di Jakarta dan internasional," kata Mari yang sempat membuka salah satu berita wisata di sebuah media online dan me-like berita tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, gerak ekonomi berbasis wisata di Banyuwangi memang terus bergeliat. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), sektor kuliner yang terwakili dari sektor restoran mempunyai nilai tambah meningkat dari Rp560,5 miliar (2011) menjadi Rp654,4 miliar (2012). Sektor perhotelan tumbuh dari Rp286,6 miliar pada 2011 menjadi Rp341,8 miliar pada 2012.

BACA JUGA: Lalai Tangani Pelanggaran Pemilu Bupati Konut, Panwaslu Dipecat

Sektor jasa hiburan kebudayaan naik dari Rp 22,3 miliar (2011) menjadi Rp 26,2 miliar (2012). "Ini menunjukkan seniman Banyuwangi banyak diorder untuk tampil di pentas wisata," ujar Anas.

Adapun sektor kerajinan rakyat dari tekstil, barang kulit dan alas kaki menghasilkan kenaikan transaksi dari Rp 3,9 miliar (2011) menjadi Rp 4.7 miliar (2012). Sedangkan sektor kertas dan barang cetakan juga naik dari Rp 155,2 miliar menjadi Rp 175,1 miliar. (eri/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarief Hasan Sebut Wali Kota Kendari Lebih Hebat Ketimbang Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler