jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi capaian program Festival Film Bulanan (Fesbul) 2023 yang menghasilkan 20 film terpilih dari seluruh Indonesia.
Sebanyak 20 film terpilih masuk nominasi dari 800 film pendek yang mendaftar, di mana 600 film di antaranya lolos kurasi.
BACA JUGA: Fesbul 2023 Gelar Malam Anugerah, 20 Film Pendek Masuk Nominasi
"(Kemenparekraf) mengapresiasi Festival Film Bulanan 2023. Fesbul telah mengkurasi lebih dari total 1500 film mulai 2022 lalu. Mulai tahun ke-2 ini Fesbul memberikan inovasi baru dengan Malam Anugerah di mana seluruh nominator diundang untuk beberapa kategori,” ujar Sandiaga Uno pada Malam Anugerah Fesbul 2023 yang dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (9/12).
Menurut Sandi pada Fesbul tahun sebelumnya tidak ada malam penganugerahan dan masih sangat terbatas. Sementara di 2023 ini, jangkauan Fesbul makin luas dan sukses menggelar selebrasi.
BACA JUGA: Festival Film Bulanan Gelar Road to Awarding Night di Pontianak
“Kualitas film makin meningkat dan saya selalu menyebut bahwa Festival Film Bulanan ini adalah upaya mendemokratisasi agar industri perfilman yang selama ini belum bisa menjangkau seluruh nusantara, sekarang membukakan pintu, seperti yang dilihat tadi, lokusnya ada di wilayah Sumatra, DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan wilayah Indonesia Timur lainnya,” kata Sandi.
Dalam sambutannya Sandi mengucapkan selamat kepada para peraih anugerah dari lima kategori yakni Film 'Romansa di Balik Pagar Akal', produksi Hura Haru Film asal Bandung, Jawa Barat, sebagai peraih anugerah Kategori Film Ide Cerita Terbaik.
BACA JUGA: Film Dokumenter Asal Ambon dan Masohi Terpilih dalam Festival Film Bulanan Lokus 9
Film 'Pepadu' produksi Ruang Tengah Creative asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai peraih anugerah Kategori Film Visual Terbaik.
Film 'Facticity' produksi Javania Films dan Rupa Rupa Films asal Bantul, Yogyakarta, sebagai peraih anugerah Kategori Film Audio Terbaik.
Film 'Sailum: Song of The Rustling Leaves' produksi Project Multatuli & Atmakanta Studio asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, sebagai peraih anugerah Kategori Film Dokumenter Terbaik. d
Kemudian, Film 'Basri & Salma in A Never Ending Comedy' produksi Hore Pictures asal Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai peraih anugerah Kategori Film Fiksi Terbaik.
Sebagai apresiasi, lima peraih Anugerah Fesbul 2023 mendapat fasilitasi berpartisipasi pada gelaran Clermont Ferrand Film Market 2024 di Prancis.
Ada pula Apresiasi Khusus Film Favorit Penonton, yaitu film 'Titip Sendal' produksi Historia Kreator asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada filmmaker yang karyanya mendapat banyak respons positif dari masyarakat selama mengikuti agenda pemutaran film Fesbul.
Sandiaga berharap industri perfilman bisa menjadi bagian dari pembangunan bangsa.
“Sebuah industri perfilman ini bisa banyak menciptakan lapangan kerja dan masih bisa terus berkembang. Karena itu kami (Kemenparekraf) siap mendukung untuk industri perfilman yang lebih baik,” ucapnya.
Sandi juga mengatakan percaya Fesbul akan menjadikan ekosistem industri perfilman lebih baik.
“Kami sangat percaya Festival Film Bulanan menjadi ajang yang akan membantu menciptakan ekosistem industri perfilman yang lebih baik lagi, karena dari mereka ini akan naik kelas dan menjadi pemenang-pemenang Piala Citra dan dunia seperti Oscar, bisa lahir dari Festival Film Bulanan ini,” kata Sandi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Wacana Penutupan TikTok Shop, Menparekraf Sandiaga: Mohon Berikan Masukan
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang