jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Dodi Reza Alex Nurdin mengatakan, pihaknya sudah bertanya langsung kepada Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin tentang mobil Malaysia Proton menjadi mobil nasional Indonesia.
"Tiga hari sesudah penandatanganan MoU antara Proton Holdings Bhd (Malaysia), dengan perusahaan asal Indonesia PT Adiperkasa Citra Lestari, di Kuala Lumpur, Malaysia, DPR sudah menanyakan langsung masalah itu," kata Dodi di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (12/2).
BACA JUGA: Ada Akun Tiruan, Indosat Merasa Dirugikan
Jawaban Menperin saat itu, kata Dodi, cukup jelas dan tegas.
"Pihaknya sama sekali tidak tahu-menahu soal MoU tersebut. Apalagi dikaitkan dengan Proton akan dijadikan sebagai mobnas," ujar politikus Partai Golkar itu.
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Ini Alasan Jokowi
Karena Kemenperin menyatakan tidak tahu dengan perjanjian kerjasama tersebut, lanjut Dodi, DPR mengingatkan Saleh Husin jangan sampai ada keluar kebijakan khusus terhadap mobil Proton masuk ke Indonesia.
"Misalnya semua taksi atau kendaraan operasional pemerintah harus pakai Proton dan tidak dikenakan bea masuk," ujar Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Kerjasama Regional itu.
BACA JUGA: Rupiah Anjlok, DPR Desak Pemerintah Kurangi Impor
Kalau benar apa yang dikatakan Menperin, ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Selatan itu, kehadiran Presiden Joko Widodo dalam saat MoU tersebut wajar-wajar saja.
"Sama halnya saat Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan sejumlah MoU kerjasama pengusaha Indonesia di luar negeri dengan pengusaha asing dalam kunjungan kepresidenannya," jelas anak Alex Noerdin tersebut.
Dia katakan, pemicu pro dan kontra terhadap kehadiran Jokowi dalam MoU itu sebetulnya disebabkan faktor iklan sebuak produk Malaysia yang menghina TKI.
"Yang bikin Jokowi dikritik karena kesannya Jokowi tidak ikut tersinggung dengan iklan tersebut," imbuh Dodi.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 200 Investor Baru Negeri K-Pop Lirik Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi