Menperin Merasa Dikecewakan Mendag

Terkait Gagalnya Renegosiasi ACFTA

Selasa, 06 April 2010 – 12:22 WIB
JAKARTA- Menteri perindustrian, MS Hidayat mengakui kecewa kepada Menteri Perdagangan Marie Elka PangestuKekecewaan ini terkait gagalnya negosiasi penundaan 228 pos tarif dalam perjanjian perdagangan bebas Asean China Free Tradee Agrement (ACFTA)

BACA JUGA: Ekonomi Tumbuh, Penerimaan Pajak Naik

MS Hidayat juga merasa tidak dilibatkan oleh Marie dalam hal negosiasi guna menekan dampak negatif perjanjian ACFTA tersebut


Padahal renegosiasi 228 pos tarif tersebut merupakan salah satu tuntutan dari kekhawatiran kalangan industri nasional

BACA JUGA: Harga Minyak Diprediksi Terus Meningkat

Sebagaimana diketahui, dalam pertemuan komisi bersama (Join Comission Meeting) Indonesia-China ke 10 di Jogja, kedua negara tetap sepakat mengimplementasikan perjanjian perdagangan itu secara penuh
Artinya tidak ada perubahan apapun dalam tahapan ACFTA atau tetap mengacu pada perjanjian yang disepakati pada 2004.

"Saya belum jelas, karena Marie memutuskan itu saya tidak tahu

BACA JUGA: RI-China Sepakat Atasi Dampak ACFTA

Mendag hanya bicara ke saya dengan penjelasan sekilas, bahwa 228 pos tarif itu disepakati untuk tidak dibicarakan lagiTapi dia (Mendag) mau beri kompensasi dan lain sebagainya," kata MS Hidayat kepada wartawan, Selasa (6/4), ditemui usai rapat koordinasi di Kementrian Koordinator Perekonomian,
      
Kompensasinya, Cina tetap berinvestasi di infrastrukturNamun sektor-sektor penting seperti sepatu, baja, tekstil, Cina menawarkan bantuan merekaDijelaskan Hidayat, sebenarnya untuk menjaga daya saing kedua negara sebagai dampak ACFTA, strateginya dengan penundaan pos tarif pada sektor beberapa sektor industriDimana sektor manufacture Cina direlokasi dan join dengan industri lokalSehingga barang-barang konsumsi, Cina tidak lagi ekspor ke pasar Indonesia tapi di jual ke sektor industri.

"Sudah dari dulu saya mengusulkan iniJadi Cina juga akan mempertimbangkan untuk mendorong swastanya ikut investasi manufacture disiniCina harus investasi di Indonesia kalau memang mau memperbaiki hubungan iniTapi yang terjadi demikian (gagalnya negosiasi)Mengenai 228 pos tarif itu saya tidak mau komentar lagi, karena saya tidak tahu waktu dia (Mendag) memutuskannya," tegas Hidayat.

Hidayat pun mengakui belum mengetahui sampai di mana progres positif dampak ACFTA terhadap sektor industri dan perdaganganDiketahuinya, Mendag telah mengundang Kadin untuk menjelaskan perihal gagalnya penundaan pos tarif.

"Tapi teman-teman di Kadin sepertinya kecewaYa dia (Mendag) saat itu kan mewakili RepublikSetelah ada keputusan baru kasi tau saya," katanya.

Kecewakah MS Hidayat terhadap gagalnya kesepakatan pos tarif dengan Cina? "Tampangku sekarang ini kecewa gak?," katanya pada wartawan sambil menunjuk ke arah wajahTak lama kemudian, MS Hidayat berujar,"Ya, saya menyayangkannya saja," katanya sambil berlalu.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... April, Bulan Kritis Penerimaan Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler