Menperin: Pasokan Listrik Tahun 2009 Kurang

Sabtu, 27 Desember 2008 – 05:18 WIB
JAKARTA - Sektor industri masih sulit diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomiPasalnya kondisi infrastruktur industri yang tak memadai

BACA JUGA: Tahun Depan Jawa Bebas Minyak Tanah

Seperti pasokan listrik yang masih akan kurang tahun depan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengatakan, tambahan tiga proyek pembangkit listrik yang beroperasi pertengahan tahun belum cukup
Ini membuat kinerja industri dalam negeri makin terancam.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, kebutuhan listrik untuk industri masih akan tetap tinggi

BACA JUGA: Pembatalan Pembelian Ancam Otomotif

"Tentu saja kebutuhan (listriknya) masih tinggi, yang sekarang ini saja masih minus
Walaupun ada resesi, berbagai industri masih akan berjalan sehingga kebutuhan (listriknya) akan tetap ada," ujarnya

BACA JUGA: Cost Recovery Turun, Penerimaan Negara dari Migas Naik



Padahal, lanjut Fahmi, ada tambahan pasokan listrik dari tiga proyek pembangkit listrik (crash program) 10 ribu Mega Watt yang diantaranya mulai akan beroperasi pada pertengahan 2009Tiga pembangkit listrik tersebut antara lain, PLTU Labuan 2x300 MW, PLTU Indramayu 2x300 MW, dan PLTU Rembang 2x300 MW

"Tapi tetap saja, kalau menurut saya, suplai baru yang akan dihasilkan oleh program 10 ribu MW tersebut masih dibawah kebutuhan total listrik yang ada," ungkapnya.

Seperti diketahui program 10 ribu MW tahap pertama ditargetkan selesai pada tahun 2011Dalam tahap awal, tiga pembangkit listrik akan rampung di pertengahan 2009 dengan kebutuhan batubara antara enam juta ton per tahun dari total kebutuhan 31 juta ton per tahunSedangkan untuk beberapa proyek pembangkit listrik yang lain akan diselesaikan dalam tahap kedua yang ditaregtkan selesai pada 2014

"Barang kali selesai program 10 ribu MW yang kedua baru kebutuhan listrik terpenuhi dengan baik," cetusnya.

Yang berbeda, seluruh pembangkit yang dibangun pada tahap pertama menggunakan bahan bakar batu bara kalori rendahSedangkan untuk proyek tahap kedua, hanya 30 persen pembangkit yang menggunakan batu baraSisanya menggunakan tenaga air (hidropower), panas bumi (geothermal), dan bahan bakar terbarukan seperti biomass, ombak, dan angin"Kalaupun semua sudah terbangun barangkali hanya mencukupi untuk lima tahun saja, lima tahun berikutnya tentu sudah berubah," tambahnya(wir/fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insentif Fiskal Bisa Ditambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler