jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mengapresiasi langkah Universitas Terbuka (UT) yang menyediakan beasiswa bagi atlet nasional berprestasi.
Menurutnya upaya ini akan mendorong atlet bukan hanya berprestasi di olahraga, tetapi juga dalam hal pendidikan.
BACA JUGA: Universitas Terbuka & PIK 2 Berkolaborasi, Ini Program UtamanyaÂ
"Kemenpora sangat mengapresiasi perluasan pendidikan bagi para atlet yang dilakukan UT, serta mengajak lembaga serupa lainnya melakukan semangat serupa agar atlet kita menjadi atlet berpretasi dalam olahraga dan juga pendidikan," kata Menpora Dito Ariotedjo dalam sambutannya di Dies Natalis ke-39 dan Disporseni Nasional Universitas Terbuka 2023 bertema "Tatanan dan Budaya Kerja Baru Mewujudkan Indonesia Maju" dan "Kreatif, Sportif, dan Inovatif Menuju Indonesia Maju", Selasa (30/5).
Dito menyebutkan UT sebagai lembaga pendidikan tinggi inklusif secara konsisten memperluas pendidikan ke masyarakat.
BACA JUGA: Bamsoet Dukung Pembangunan Kampus Universitas Terbuka di IKN
Melalui penyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ) berkualitas kelas dunia yang mudah diakses masyarakat di mana saja.
Hal itu meningkatkan kesempatan pemerataan pendidikan tinggi bagi masyarakat, termasuk bagi mereka yang tinggal di wilayah terpencil di nusantara dan dunia, termasuk juga bagi para atlet, sambungnya.
BACA JUGA: PkM Universitas Terbuka di Desa Muara Teluk Naga Dimulai, 4 Fakultas Dilibatkan
Konsep PJJ justru menjadi jawaban bagi dunia yang dinamis saat ini, termasuk ketika menghadapi pandemi.
Di sisi sinergi, UT juga berkolaborasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), menjadi ketua konsorsium pembelajaran nasional yang menyediakan beasiswa bagi 100 atlet berprestasi.
"Lulusan UT bukan hanya berkeilmuan, tetapi juga berkarakter. Selamat atas pembukaan Dies Natalis dan Disporseni 2023," ucapnya.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat menambahkan wabah Covid-19 telah menjadikan wajah baru dalam pendidikan di Indonesia.
Hal ini juga mengantarkan UT dalam posisi strategis dengan menjadi solusi masalah di Tanah Air, yakni learning loss.
"Di UT yang terjadi bukan learning loss, tetapi learning gain, karena dengan kapasitas yang kita miliki menjadikan pendidikan tidak terhenti ketika kampus konvensional di-lockdown. UT menjadi solusi bagi bangsa. Jadi, ada berkah di balik musibah Covid-19," tuturnya.
Perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) juga menjadi sebuah berkah yang mendorong semangat untuk mengantarkan UT sebagai institusi pendidikan jarak jauh berkualitas dunia.
UT juga terus berupaya menumbuh kembangkan kreativitas mahasiswa di dalam dan luar negeri melalui ajang Disporseni yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-39 tahun ini.
Hal ini untuk memacu mahasiswa berprestasi di segala bidang, yakni ilmiah, olahraga dan seni melalui ajang pencarian bakat, minat, kreativitas.
"Upaya ini tidak terpisahkan untuk membentuk karakter berpikir dan bertindak mahasiswa. Mendukung pencapaian indikator meningkatkan jumlah mahasiswa berprestasi pada tingkat nasional," ungkapnya.
Prof Ojat juga memperkenalkan mahasiswa UT yang merupakan atlet nasional berpretasi di cabang hoki outdoor peraih medali SEA Games 2023, yakni Ardam dari Prodi Hukum, Alfandy Aly Surya Prastyo Prodi Administrasi Negara, Jerry Effendi Prodi Ilmu Pemerintahan, Nur Anisah Prodi PGSD.
"Semoga prestasi unggul ini terus dapat ditingkatkan dan dapat terus mengharumkan nama bangsa di dunia,' ujarnya.
Dia menambahkan UT konsisten memberikan beasiswa kepada atlet-atlet berprestasi yang berkuliah di Universitas Terbuka. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melepas Kontingen ASEAN Para Games, Menpora Dito: Mereka Para Juara Peretas Batas
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad