jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Universitas Terbuka (UT) dan PT. Kukuh Mandiri Lestari (Pantai Indah Kapuk 2) sepakat bekerja sama yang ditandai dengan penandatanganan MoU.
Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengatakan Universitas Terbuka adalah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk melayani dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pendidikan.
BACA JUGA: Universitas Terbuka Gelontorkan Dana Riset Sebanyak Rp 44 Miliar, Terbesar di Seluruh PTNÂ
"UT menjangkau pelayanan pendidikan ke seluruh penjuru tanah air, yang saat ini tercatat ada 39 kantor wilayah UT (UPBJJ – Unit Program Belajar Jarak Jauh)," kata Prof. Ojat dalam sambutannya pada acara penandatanganan MoU dan PIK 2 di UTCC, Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (17/4).
Dengan jangkauan yang luas di berbagai daerah, lanjutnya, penting bagi UT untuk menjalin kerja sama dengan institusi lain demi mencerdaskan kehidupan bangsa.
BACA JUGA: Terima Rektor Universitas Terbuka, Bamsoet Dorong Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi
Hal tersebut ditandai penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Terbuka dengan PIK 2 tentang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengadian kepada masyarakat yang ditandatangani Prof. Ojat dengan Direktur Utama Letnan Jenderal TNI (Mar) (Purn.) Nono Sampono dan Direktur II Yohanes Edmond Budiman.
Prof. Ojat menambahkan UT merupakan PTN yang terbesar mengalokasikan dana riset dan pengabdian kepada masyarakat.
BACA JUGA: Bamsoet Dukung Pembangunan Kampus Universitas Terbuka di IKN
Tercatat dana riset yang digelontorkan UT sebanyak Rp 1 triliun lebih.
Nono mengungkapkan kolaborasi pelaku ekonomi dengan perguruan tinggi sangat dibutuhkan dan melengkapi.
Perusahaan memiliki kewajiban secara sosial lewat CSR. Perguruan tinggi punya tanggung jawab tridharma, salah satunya mengharuskan mahasiswa turun ke desa-desa.
"Nah, untuk kerja sama UT dengan PIK 2 ini, mahasiswa dan dosen UT bisa melakukan riset di desa binaan Teluk Naga," ucap Nono.
Dia menambahkan masyarakat desa binaan Teluk Naga sebagian besar mata pencahariannya berkaitan dengan laut.
Nonok berharap dengan riset yang dilakukan mahasiswa dan dosen bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan, kira-kira apa yang dibutuhkan masyarakat dan kira-kira apa yang bisa dikembangkan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UT Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri mengungkapkan Universitas Terbuka memiliki 40 program khusus desa binaan.
Untuk desa binaan Teluk Naga, menurut Dewi, UT mengalokasikan anggaran Rp 250 juta pertahun.
Yang menggembirakan, UT menerapkan sistem multi years atau tiga tahun, sehingga bisa berlanjut sampai tiga tahun.
"Jadi, setiap tahun UT mengalokasikan dana Rp 250 juta per tahun untuk desa binaan Teluk Naga ini dan bisa berlanjut hingga tahun ketiga," ucapnya.
Apa saja program UT untuk desa binaan Teluk Naga, Dewi mengungkapkan di antaranya dari sisi packing, digital marketing, penuntasan buta aksara, UMKM, kesehatan lingkungan, dan lainnya.
"Karena UT bekerja sama dengan PIK 2, maka anggarannya akan digabungkan sehingga lebih banyak dan memberikan dampaknya lebih besar," terang Prof. Dewi.
Selain MoU yang diteken Prof Ojat dan Nono, dilanjutkan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Rahmat Budiman, dengan Direktur Town Management PIK 2 Restu Mahesa dan Yohanes Edmond Budiman selaku direktur II tentang Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Masyarakat dan Karyawan di Lingkungan PIK.
Kemudian, Penandantanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penyelenggaraan Pengaddian Masyarakat antara Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UT dengan Restu Mahesa selaku direktur Town Management PIK 2.
Informasi lebih lengkap bisa dilihat di laman ut.ac.id atau medsos @univterbuka. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat, Universitas Terbuka Diganjar Penghargaan Wajib Pajak Kontributif
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad