Menpora Dukung Penyelesaian Masalah Korban Kerangkeng Manusia, LPSK Bereaksi Begini

Selasa, 05 April 2022 – 22:34 WIB
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu di Kantor Kemenpora, Selasa (5/4) siang. Foto: Dok Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali menerima audiensi Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu di Kantor Kemenpora, Selasa (5/4) siang.

Pada kesempatan tersebut, Partogi menjelaskan LPSK saat ini sedang menangani korban kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

BACA JUGA: Pengin Anak Lolos Seleksi TNI, ASN Malah Kena Tipu, Rp 439 Juta Raib, Pelaku Tak Disangka

"Terima kasih, Pak Menteri, kami diterima siang ini. Kedatangan kami kemari untuk bekerja sama dalam penanganan korban kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara.”

“Kerangkeng manusia ini ditemukan ketika KPK melancarkan operasi tangkap tangan (OTT) pada tanggal 19 Januari 2022," ujarnya.

BACA JUGA: Perwira Polisi di Sumut Cabuli Pelayan Kantin, Propam Bergerak

Menurutnya atas kejadian ini, LPSK proaktif. Dari hasil ini LPSK mendapatkan sekitar 65 orang yang terakhir mendekam dalam kerangkeng adalah anak muda.

"Sebagian besar mereka anak muda, bahkan mereka ada yang berprestasi. Memang sebagian besarnya masuk kerangkeng tersebut karena narkoba. sebagian lagi ada yang bermasalah KDRT, judi, minum-minum," jelasnya.

BACA JUGA: Mazda Masuk Jurang Sedalam 40 Meter, Sopir Tewas, Lihat Kondisi Mobilnya

"Mungkin dari korban yang berprestasi bisa dibantu oleh Pak Menteri untuk di sekolahkan lagi atau pemberdayaan pemuda, atau yang lainnya," katanya.

Edwin mengatakan bahwa kerangkeng manusia ini dianggap sebagai tempat rehabilitas gratis. Sebagian besar keluarga menitipkan anaknya ke tempat tersebut.

"Namun, mereka dieksploitasi, dipekerjakan di perkebunan sawit hampir 14 jam dan mengalami penyiksaan," katanya

Sementara itu, Menpora Amali menyambut baik kerjasama ini. Pasalnya, korban Kerangkeng manusia ini harus dipulihkan lagi baik secara mental maupun fisik.

"Terma kasih wakil ketua, saya kira kami juga kaget, nanti kami coba temui anaknya dahulu setelah itu nanti kami cari kira-kira apa yang bisa kami bantu," ucapnya.

"Pemulihan korban Kerangkeng manusia ini, bisa Keolahragaan atau kepemudaan, karena kami harus lihat dahulu," tambahnya.

Atas kejadian ini, Menpora Amali pun berharap kerangkeng manusia ini tidak ada lagi di Indonesia.

BACA JUGA: 4 Anak di Bawah Umur Ini Ternyata Begal Sadis, Senjata Beli di Madura, Modusnya Baru

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Terus terang kami sangat prihatin atas kejadian ini," tutupnya.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler