jpnn.com, PALU - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi kepemudaan harus bahu membahu dengan negara, melawan rongrongan radikalisme dan intoleransi yang menjangkiti bangsa akhir-akhir ini.
PMII sebagai generasi muda yang sejak dulu membumikan Islam yang Tasammuh, Tawassuth, Tawazzun dan Adil, diharapkan Imam agar lebih gencar lagi bergerak.
BACA JUGA: Pesan Penting Imam Nahrawi untuk Anggota KNPI
Bukan hanya menyemaikan pemikirannya, tapi mampu membuat gerakan yang masif dan sistematis melawan munculnya radikalisme dan intoleransi di kampus-kampus di Indonesia.
"Nilai-nilai PMII, Paradigma Kritis-transformatif, mampu membentuk karakter kader PMII yang mumpuni. Kini, tantangannya bagaimana menyebarkan nilai-nilai tersebut ke masyarakat, ke generasi muda di kampus-kampus khususnya, sebagai ruang berproses PMII," tutur menteri asal Bangkalan saat menghadiri pembukaan Kongres PMII ke-XIX di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/5) siang.
BACA JUGA: Menpora Pimpin Kick-Off Gala Desa dari Bulukumba
Imam yang turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo membuka acara tersebut mengatakan bahwa pesan tersebut cukup mengena dengan tema kongres yakni Meneguhkan Konsensus Bernegara untuk Indonesia Berkeadaban.
Sehingga peran PMII memang diharuskan mampu menciptakan dan menjalankan aksi/kegiatan positif menjadi pelopor para pemuda dalam penerapan pancasila untuk menjaga keutuhan NKRI.
BACA JUGA: Kemenpora Terima Tanah dari Merauke Dalam Rangkaian GPN 2017
"Kongres ini juga Meneguhkan Komitmen agar PMII menjadi pelopor dalam menangkal radikalisme dan intoleransi," tegas Imam.
Dalam kegiatan ini, Presiden RI Joko Widodo juga didampingi beberapa menteri lainnya seperti Mensesneg Pratikno, Menaker Hanif Dakhiri, Mendes PDTT Eko Putro Sandjodjo, Kapolri Tito Karnavian dan beberapa menteri lainnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Peserta Gowes Pesona Nusantara Padati Lapangan Mandala Merauke
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad