Menpora Tolak Kongres Tandingan

Sabtu, 23 April 2011 – 05:20 WIB

JAKARTA - Pemerintah bersikap tegas terkait keputusan terbaru FIFAMelalui  Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) pemerintah menegaskan agar pemilik suara mematuhi keputusan FIFA dan menolak wacana  kongres PSSI tandingan.
     
"Saya sudah mendengar laporan dari pak Agum (Gumelar, Ketua Komite Normalisasi)

BACA JUGA: Persema, Kans Besar ke Puncak

Karena itu kami menyerukan tidak akan mendukung kongres tandingan," kata Menpora dalam press conference di media centre kantor Menpora di Jakarta, Jumat (22/4)


Mantan juru bicara kepresidenan itu meminta pihak-pihak yang terlibat dalam kongres PSSI bisa berproses sesuai dengan kerangka yang telah ditentukan oleh FIFA dan statuta PSSI

BACA JUGA: Target Arema Demi Posisi Runner Up

Juga, tidak melebar dari aturan perundang-undangan yang ada di Indonesia


"Sedari awal kami sudah tidak sepakat dengan yang namanya tandingan-tandingan

BACA JUGA: Arsenal Tanpa Trofi, Pemain Siap Pergi

Jadi, jangan sampai ada aturan lagi yang dilanggar," lanjut Andi.
  
Andi Mallarangeng mengungkapkan, ada dua poin keputusan dari FIFA yang wajib dijalankanPertama adalah menegaskan kembali bahwa Komite Normalisasi (KN) berfungsi sekaligus sebagai Komite Pemilihan (KP)Serta, menerima nama-nama Komite Banding Pemilihan (KBP )yang telah ditetapkan pada 14 April lalu oleh PSSI

Pihaknya mewakili pemerintah berharap agar keputusan poin pertama itu diterima oleh semua pihak, Entah itu kelompok pemilik suara 78 suara atau kelompok lainnya yang saat ini getol diberitakan ingin menggelar kongres sendiriTerpenting, lanjut Andi, agar permasalahan kepengurusan di tubuh otoritas sepak bola tertinggi di tanah air tersebut cepat selesai.

Selanjutnya, dia meminta agar KN bisa menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan tahapan-tahapan yang telah direncanakan dari awal pembentukannyaTujuannya, agar kongres PSSI bisa dilaksanakan sebelum deadline FIFA yang ditetapkan pada tanggal 21 Mei mendatang

"Semua proses harus dijalankan dengan baik sehingga terlaksana kongres 20 mei yang lancar dan mendapatkan pengurus yang kredibel untuk membawa kejayaan sepak bola Indonesia," harapnya

Poin kedua keputusan FIFA adalah menegaskan bahwa empat nama yang telah diputuskan tidak boleh maju dalam pada kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum,  dan anggota Exco PSSI oleh FIFAMereka antara lain adalah Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan DBakrie, dan Arifin Panigoro.  

Nah, untuk keputusan yang satu ini Andi menyatakan kecewaDia menyesalkan dan menilai sikap FIFA yang bersikukuh pada keputusan melarang empat nama kurang tepatMenurutnya, tiga nama yang tidak melanggar aturan FIFA harusnya mendapat kesempatan untuk maju."Atas poin itu saya sesalkanKanapa harus sebut nama jugaMereka tidak memberi kesempatan kepada tiga nama lainnya," ujar Andi

Meski begitu pria asal Makassar tersebut  menyatakan tidak bisa berbuat banyakTapi Andi menghimbau agar kepada nama-nama yang merasa dirugikan tersebut bisa memperjuangkan haknya melalui jalaur yang sah."Kalau memang merasa haknya dirugikan, silahkan mereka berusaha agar haknya bisa dipenuhiTapi, jalur yang ditempuh harus sesuai dengan atuaran yang ada, yang sah," tandasnya
      
Di sisi lain kubu mayoritas pemilik suara masih tetep kekeh tidak menerima keputusan FIFAMenurut mereka FIFA sudah membuat kekeliruanMereka bahkan "menantang" Presiden FIFA Sepp Blatter
    
Wishnu Wardhana salah satu pendukung berat duet George Toisutta - Arifin Panigoro menuding FIFA melanggar statutanya sendiri"Jika memungkinkan saya ingin bertemu langusng dengan Sepp Blatter dan menanyakan landasannya apa mereka membuat keputusan seperti itu," kata Wishnu kepada wartawan di Jakarta kemarin

"Apa wewenang FIFA menentukan tidak bolehnya seseorang bisa dicalonkan atau tidakFIFA kan hanya menentukan regulasi dan tidak punya hak menentukan tentukan siapa yang bolah maju dan tidakKalau bertemu Sepp Blatter saya bisa tunjukkan kesalahannya," beber pria yang belum lama berkecimpung dalam sepak bola itu
   
Untuk menentukan sikap menurut  Wishnu mayoritas suara akan segera menggelar  pertemuan.  "Mungkin stau dua hari ini kami akan bertemu," ungkap pria yang juga wakil ketua Komite Pemilihan (KP) yang dilarang FIFA itu.(ali/aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Selebrasi, Piala Pun Terjatuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler