JAKARTA—Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman mengaku baru diajak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menangani jaringan Information Technology (IT) pada 12 Maret laluSebelumnya, pemerintah lewat Kementrian Ristek telah mengusulkan untuk membantu menganalisa datanya dari sisi teknologi
BACA JUGA: DPR Usul Roket Indonesia Diarahkan ke Ambalat
Sayangnya, usulan itu ditolak KPU.“Sebenarnya kami menyayangkan sikap KPU yang menolak bekerja sama dengan pemerintah
Masuknya pemerintah dalam mengelola jaringan IT KPU, kata Kusmayanto, bukan bermaksud memasuki kewenangan KPU, tetapi lebih ke penerapan teknologi
BACA JUGA: TWF Promosikan Wallacea Region ke Beijing
“Pola pikir KPU harus diubahSetelah KPU mengizinkan Kementrian Ristek masuk, terang Kusmayanto, ada beberapa hal yang ditemukan pada sistem jaringan IT-nya
BACA JUGA: Apple Potong Separuh Harga iPhone
Salah satunya jaringan IT KPU terlalu canggih sehingga kecanggihan itu kalau tidak mampu dipahami penggunanya malah akan menjadi bumerang.“Kami saat itu mengusulkan KPU untuk membuat jaringan baru yang lebih mudah dipahami, sehingga data-data hasil pemilunya bisa terupdate dengan cepatKalau belakangan, ada tuduhan permainan politik, wallahu’alamKarena kami tidak masuk dalam ranah politik,” tegasnya.
Sementara Wahyudin Munawir, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS menyarankan Kementrian Ristek mengawal sistem jaringan KPUMengingat Pilpres 8 Juli mendatang sudah di depan mata“Sistem teknologi informasi KPU harus diawasi, karena ini pengaruhnya sangat besar terhadap legitimasi hasil Pilpres 2009,” pungkasnya(esy/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fosil Ida adalah Missing Link?
Redaktur : Tim Redaksi