Menristekdikti: LIPI Harus jadi Pusat Rujukan Ilmu Pengetahuan

Jumat, 18 Agustus 2017 – 21:36 WIB
LIPI. Ilustrasi Foto: dok.Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus mengembangkan diri hingga menjadi pusat rujukan ilmu pengetahuan nasional.

Dia mencontohkan Jerman memiliki Pusat Kajian IPTEK di Berlin yang jadi rujukan seluruh peneliti.

BACA JUGA: Menristekdikti Targetkan 75 PT Terakreditasi A Tahun Ini

"LIPI pun diharapkan bisa menjadi rujukan IPTEK Indonesia," ujar Nasir saat menghadiri Science Fun Walk dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 LIPI, Jumat (18/8).

Dia mengungkapkan, 50 tahun adalah usia dewasa. Itu sebabnya LIPI dituntut untuk terus meningkatkan prodiktivitasnya baik dalam penerbitan jurnal ilmiah, publikasi jurnal dan riset.

BACA JUGA: Dua Tahun Lagi, Prabowo Makin Sulit Saingi Jokowi

"Kami ingin membuat regulasi untuk mengembangkan riset IPTEK yang akan berbasis output (keluaran). Selama ini riset IPTEK berbasis aktivitas, ini harus dihilangkan, diganti berbasis output," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Nasir, LIPI harus meningkatkan produktivitasnya dalam menghasilkan inovasi maupun prototipe.

BACA JUGA: Menristekdikti: Rektor Harus Awasi Kampus Termasuk Diskusi Ilmiah

Selama riset berbasis aktivitas banyak peneliti yang enggan, karena harus dibebankan dengan membuat laporan.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106 Tahun 2016 tentang penelitian berbasis output.

"Nanti peneliti tidak perlu bingung lagi, ini akan memudahkan peneliti untuk fokus ke penelitian," ujarnya.

Terkait Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), lanjut Nasir, LIPI diharapkan bisa mengembangkan ilmu bidang pangan, pertanian, obat-obatan, dan kesehatan, serta nano teknologi.

Tujuannya supaya Indonesia bangkit di bidang riset.

Sementara itu, Plt Kepala LIPI, Bambang Subiyanto mengatakan, LIPI selalu mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan zaman, dan melakukan redisain program.

Agar LIPI tidak lagi menjadi menara gading.


"Kami mengembangkan hasil penelitian yang menyentuh lapisan masyarakat baik bidang pangan, energi dan air. Walau dari segi anggaran kurang, tapi LIPI selalu mengembangkan diri dalam hal penelitian, baik nasional maupun internasional," jelasnya.

Bambang menambahkan, LIPI akan bersinergi dengan perguruan tinggi, membuka diri, untuk para dosen, mahasiswa dan peneliti lainnya untuk bisa mengakses laboratorium bersama-sama, sehingga akan menghasilkan jurnal bersama.

"Sinergitas dengan perguruan tinggi ini, dosen bisa magang dan riset bersama LIPI," pungkas Bambang. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan RUU Pemilu Alot karena Setiap Parpol Punya Kepentingan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler