jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan keprihatinannya karena melihat banyak pejabat dan kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan Komisi Antirasuah.
Itu sebabnya dia meminta seluruh pejabat Kemenristekdikti dan universitas menjaga integritasnya.
BACA JUGA: KPK Bidik Tersangka Baru Kasus Suap yang Menyeret Gubernur Bengkulu
"Menyedihkan bagi kita semua, melihat negara ini. Banyak pejabat, apakah eselon 1, 2, mungkin ada pejabat bupati, walikota, mungkin kementerian, sampai ada operasi tangkap tangan. Karena itu harus dengan baik menjaga institusi, tata kelola universitas yang baik, tata kelola pemerintah yang baik," kata Nasir dalam Workshop Tunas Sistem dan Budaya Integritas di Lingkungan Kemenristekdikti, kemarin.
Nasir menyebutkan, ada empat elemen utama yang harus diperhatikan yaitu, Transparency, Fairness, Accountability, Responsibility".
BACA JUGA: Puji KPK, Mendagri Pertanyakan Fungsi Kejaksaan dan Polri
Organisasi yang ada pada institusi atau perguruan tinggi juga jadi perhatian Menterj Nasir.
Organisasi harus independen antara struktur organisasi dengan yang lainnya, tapi masih berkaitan.
BACA JUGA: Resmi, Gubernur Bengkulu dan Istrinya Jadi Tersangka Penerima Suap
Dia sangat mengapresiasi kepada Perguruan Tinggi yang sudah mempunyai kajian antikorupsi.
"Semoga kegiatan ini mampu mendorong kinerja anti korupsi menjadi lebih baik kedepannya," tegasnya.
Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Jamal Wiwoho menambahkan, kegiatan ini dilatarbelakangi agar tercipta suatu keadaan integritas nasional.
Yaitu sistem yang berlaku secara nasional dalam rangka pemberantasan korupsi, dengan melibatkan semua pilar penting di Indonesia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdagri Belum Bisa Proses Pemberhentian Tetap Gubernur Bengkulu
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad