jpnn.com, DEPOK - Puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional Kemenristekdikti dipusatkan di Universitas Indonesia (UI), Depok.
Menristekdikti Mohamad Nasir saat memimpin upacara mengatakan, kondisi dunia yang terus berkembang dan semakin kompleks dengan adanya revolusi perangkat lunak menuntut pergeseran sistem pendidikan tinggi.
BACA JUGA: Miliki Fasilitas Baru, UI Perkuat Riset Politik dan Sosial
“Jumlah penelitian dan publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun internasional harus diperbanyak. Prestasi mahasiswa di tingkat internasional harus ditingkatkan ini agar masuk dalam rangking 500 universitas terbaik dunia,” terang Menteri Nasir saat memberikan sambutan pada upacara peringatan Hardiknas di Kampus UI, Kamis (2/5).
Dia menjelaskan ciri pendidikan tinggi yang maju adalah pengembangan berbagai jenis online education, MOOCs (massive open online courses), hingga cyber university. Beberapa kampus di Indonesia malah sudah menyediakan berbagai mata kuliah baru seperti big data, analytics, entrepreneurship dan lain-lain.
BACA JUGA: Sumber Energi Listrik Menipis, Menristekdikti: Saatnya Beralih ke Nuklir
BACA JUGA: Miliki Fasilitas Baru, UI Perkuat Riset Politik dan Sosial
Menteri Nasir mengajak untuk meningkatkan daya saing para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa perguruan tinggi melalui literasi data, teknologi, dan manusia.
BACA JUGA: Gebyar Hardiknas di Sulut Bikin Sekjen Kemendikbud Terpukau
"Pembangunan pendidikan berkualitas juga merupakan salah satu target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendorong kesejahteraan semua kalangan. Salah satu langkah yang dilakukan di antaranya adalah membangun SDM berkualitas yang memiliki pengetahuan dan skill yang relevan termasuk technical and vocational skills," bebernya.
Dia melanjutkan, upacara ini menjadi momentum refleksi dan mengukur langkah ke depan. Bagaimana pendidikan tinggi mampu menjawab tantangan dan merealisasikan peluang tersebut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wagub Sulut Merasa Kesulitan Atur Pemkab / Kota soal Pendidikan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad