Menseskab Sebut Isu Sekolah 5 Hari Sengaja Digoreng

Rabu, 16 Agustus 2017 – 09:14 WIB
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo ikut menanggapi polemik kebijakan sekolah lima hari.

Dia menyatakan proses penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pendidikan Karakter yang menggantikan Permendikbud 23/2017 tentang Hari Sekolah, terus berjalan.

BACA JUGA: Polemik Sekolah 5 Hari, Yenny Wahid Temui Muhadjir Effendy

"Perpresnya sedang disiapkan karena ini melibatkan menteri agama, mendikbud, mensesneg, menko yang terkait. Harapannya setelah 17-an Agustus ini sudah selesai," kata Pramono di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (15/8).

Apa yang belakangan ditegaskan Presiden Joko Widodo, nantinya juga akan dituangkan di dalam Perpres tersebut. Salah satunya aturan ini bukan membatalkan Permendikbud tentang sekolah lima hari atau full day school (FDS).

BACA JUGA: JK Tegaskan Sekolah 5 Hari tak Wajib

Di dalam Permendikbud nomor 23/2017 tentang Hari Sekolah, kata Pramono, juga diberikan keleluasaan bagi sekolah yang telah siap menjalankan sekolah lima hari. Hanya saja, yang berkembang di publik kemudian menjadi bersifat politis.

"Tapi ini kan sudah digoreng secara politik, tahunya full day school, lima hari sekolah dan tidak memberikan ruang bagi yang lain. Padahal kan enggak. Dibaca dulu lah permendikbudnya," tegas politikus PDI Perjuangan ini. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Presiden Diminta Turun Tangan Akhiri Polemik Sekolah 5 Hari

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Respons Istana untuk Sajak Diktator Kecil Fadli Zon


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler