Mensos Risma Apresiasi Guru yang Sukarela Mengajar Suku Anak Dalam

Rabu, 21 Agustus 2024 – 13:12 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memberikan peralatan sekolah kepada Anak Suku Dalam di Desa Harjan, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Foto: Dokumentasi Humas Kemensos

jpnn.com, BATANGHARI - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Mensos Risma fokus pada pemenuhan hak-hak anak, salah satunya anak-anak di Suku Anak Dalam.

Tidak hanya pemenuhan hak kebutuhan dasar dan nutrisi, Kemensos juga memenuhi kebutuhan penunjang okunci pendidikan bagi anak-anak Suku Anak Dalam, seperti alat tulis, buku pengetahuan dan peralatan sekolah lainnya.

BACA JUGA: Mensos Risma Tempuh Medan Berat Temui Suku Anak Dalam, Begini Penanganannya

Pada kunjungannya ke Desa Harjan, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Mensos Risma mengetahui ada seorang guru yang telah mengajar anak-anak tersebut tanpa dibayar selama dua tahun ini.

Mensos Risma langsung mengucapkan terima kasih kepada Meri, guru yang mengajar tanpa pamrih tersebut.

BACA JUGA: Mensos Risma Resmikan Fasilitas Ini untuk Suku Anak Dalam, Bermanfaat Banget

"Benar ya selama ini mengajar anak-anak tanpa dibayar sama sekali? Terima kasih banyak, Bu. Terima kasih," ungkap Mensos Risma penuh haru.

Meri Hariastuti (45) adalah putri dari Waris Suku Anak Dalam di Desa Harjan.

BACA JUGA: Forum Kemitraan jadi Solusi Atasi Persoalan Suku Anak Dalam

Sejak kecil, kebiasaan Meri mengikuti ayahnya berkeliling di kelompok-kelompok Suku Anak Dalam.

Kegiatan ini memupuk kecintaan Meri pada Suku Anak Dalam.

Ketika kakak Meri menjadi Waris menggantikan Sang Ayah, Meri pun mewujudkan kepeduliannya kepada anak-anak Suku Anak Dalam melalui jalur pendidikan.

Tak hanya mengajarkan baca, tulis dan berhitung (calistung), Meri juga mengajarkan keterampilan seperti senam dan menari.

"Ini panggilan hati saya," kata Meri tulus.

Tak hanya mengajar secara cuma-cuma, Meri bahkan kerap merogoh kocek pribadi untuk membelikan anak-anak kudapan agar mereka semakin semangat belajar.

Bermodalkan alat tulis pemberian saudara yang bekerja di sekolah lain, Meri mengajarkan anak-anak calistung di tengah alam terbuka tanpa meja ataupun kursi.

Dia dan anak-anak kadang duduk beralaskan tikar atau  beralaskan rumput.

Bak gayung bersambut, ketulusan Meri dalam mengajar dirasakan pula oleh anak-anak Suku Anak Dalam.

Bahkan ketika anak-anak tersebut dibawa melangun (berpindah tempat tinggal) oleh orang tua mereka, mereka kerap merindukan belajar bersama Meri.

Meri pun sering mendatangi mereka ke lokasi baru tempat Mereka melangun.

Saat ini, Meri mengajar 3 hari dalam seminggu, kadang tiap hari dalam seminggu.

Sekali mengajar calistung, Meri biasanya menghabiskan waktu selama dua jam dan lebih lama jika Meri mengajarkan senam atau menari.

Saat ini, Meri fokus agar anak-anak di Suku Anak Dalam bisa membaca menulis dan berhitung.

Meri sempat pesimistis dengan keterbatasan dirinya dalam mengajar dan kondisi anak-anak Suku Anak Dalam yang sering dibawa melangun membuat anak-anak tersebut tidak memiliki peluang berkembang, seperti anak-anak pada umumnya.

Namun kedatangan Mensos Risma menumbuhkan harapan baru di hati kecil Meri.

"Sebelumnya saya tidak berani berharap anak-anak bisa seperti anak lain, tapi setelah ibu Menteri datang, saya merasa sangat senang. Ada perhatian dari pemerintah untuk kami," ungkap Meri. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler