Mensos Risma Ingatkan Pentingnya Meminimalkan Dampak Bencana

Sabtu, 19 Februari 2022 – 20:14 WIB
Mensos Tri Rismaharini mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jumat (18/2). Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, SUKABUMI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang intensitasnya terus meningkat beberapa hari ini.

Edukasi yang baik dalam mengantisipasi bencana bisa meningkatkan kemandirian masyarakat dalam meminimalkan risiko bencana.

BACA JUGA: Beri Bantuan Atensi di Kediri, Mensos Risma Sampaikan Hal Melegakan Ini

Mensos Risma juga menekankan pentingnya para pemangku kepentingan memastikan keselamatan kelompok rentan dalam penanganan bencana.

Hal ini bisa dilakukan, salah satunya, memberikan tanda di setiap rumah kelompok rentan (lansia, penyandang disabilitas, atau balita/ibu hamil).

BACA JUGA: DPR RI Mendukung Kebijakan Mensos Risma Merestrukturisasi Organisasi

“Di setiap rumah kelompok rentan ini bisa diberi tanda. Bila bencana datang, Tagana dan instansi penanganan bencana lainnya bisa memberikan prioritas penanganan terhadap mereka,” kata Risma dalam kunjungannya ke lokasi banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi pada Jumat (18/2).

Mensos dan rombongan bergerak ke Sukabumi setelah sebelumnya mengecek lokasi bencana di kawasan Vila Nusa Indah di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: Begini Kondisi 11 Anak Jalanan yang Ditemui Mensos di Jombang

Tiba di lokasi banjir dan longsor di Kelurahan Jayaraksa malam hari, Mensos dengan didampingi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Kapolresta, dan Dandim Kota Sukabumi langsung menyusuri gang sempit dan mengecek saluran air yang jebol karena luapan air.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga mengecek kondisi posko kesehatan dan operasional dapur umum yang didirikan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Mensos menyapa dan berbincang dengan personel Tagana. “Terus semangat ya,” kata Mensos.

Di hadapan Wali Kota dan jajaran, Mensos menekankan pentingnya kesiagaan dan koordinasi yang baik dari unsur penanganan bencana di daerah.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali karakter wilayah masing-masing daerah.

Misalnya, daerah dengan tingkat kemiringan tertentu akan meningkatkan risiko bencana, terutama saat musim hujan seperti sekarang.

“Kondisi di sini hampir sama dengan di Vila Nusa Indah. Daerahnya terletak di kemiringan. Kondisi seperti ini memerlukan antipasi karena potensi bencana lebih besar,” katanya.

Risma meminta warga yang tinggal di kawasan rawan bencana seperti di perbukitan, lereng tebing, dan kawasan dengan kemiringan tertentu meningkatkan kewaspadaan saat intensitas hujan meningkat.

“Saya minta ada edukasi terhadap masyarakat di wilayah rawan bencana. Kalau intensitas hujan meningkat seperti saat ini, mereka bisa menempati tenda atau selter,” kata Mensos.

Warga yang menempati tenda atau selter sementara tentu diberi dukungan berupa bantuan logistik dan kebutuhan hidup lain.

Cara seperti ini diharapkan bisa mengurangi kerugian akibat materi, terutama korban jiwa.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyerahkan secara simbolis bantuan untuk korban banjir Kota Sukabumi sebesar Rp 460.666.600.

Banjir dan longsor di Kelurahan Jayaraksa pada Kamis (17/2) mengakibatkan seorang warga meninggal.

Intensitas hujan yang tinggi membuat Sungai Cisuda meluap dan menerjang sejumlah kawasan sekitarnya.

Bantuan logistik diberikan Kemensos. Di antaranya, 900 makanan siap saji, 420 makanan anak, 1.000 paket lauk pauk, kids ware 200 paket, pakaian dewasa 200 paket, dan tenda gulung 100 lembar.

Bantuan lainnya adalah selimut 200 lembar, kasur 100 unit, velbed 10 unit, matras 100 paket, air minum kemasan 30 dus, dan popok bayi 100 paket. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler