jpnn.com, SUMBAWA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang bekerja di luar negeri, bukan menjadi alasan bantuan tidak dapat disalurkan.
Terkait hal tersebut, Mensos Risma mengatakan anak-anak mereka bisa mendapatkan bantuan dengan surat kuasa dari anggota keluarga yang telah dewasa.
BACA JUGA: Terbang ke NTB, Mensos Risma Bawa Kabar Baik untuk Kelompok Marjinal
"Kalau ada kerabatnya, bisa dilakukan penggantian pengurus. Ada neneknya? Masukkan data neneknya ke KK si anak TKW itu," kata Mensos Risma saat berkunjung ke Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Kamis (14/10).
Kehadiran Mensos Risma di Sumbawa, selain menyalurkan bantuan, juga untuk memastikan masyarakat prasejahtera, kelompok rentan, serta kelompok marjinal mendapatkan bantuan pemerintah.
BACA JUGA: Wagub Gorontalo: Kami Perlu Bertepuk Tangan ke Ibu Menteri Risma
Untuk keperluan tersebut, Mensos Risma melakukan evaluasi kepada para pendamping, perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan pemerintah daerah.
Dari data tersebut, dia mendapati sebanyak 129 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) belum menerima bantuan.
BACA JUGA: Penjelasan Rachel Vennya soal Tudingan Menggelapkan Dana Bansos
Mensos Risma selanjutnya menelusuri dan mengecek langsung progres bantuan sosial yang belum tersalurkan tersebut.
Dari para pendamping, dia mendapatkan penjelasan kebanyakan KPM berprofesi sebagai tenaga kerja di luar negeri, seperti TKW (Tenaga Kerja Wanita).
Terkait solusinya tersebut, Mensos Risma meminta kepala daerah maupun dinas kependudukan dan catatan sipil dapat membantu.
"Nanti untuk pencairan dana bisa dilengkapi dengan surat kuasa," sarannya lagi.
Mantan Wali Kota Surabaya itu juga mengarahkan dan memastikan 129 KPM tersebut menerima bansos. Dia langsung menelusuri ke rumah KPM dengan mengendarai motor.
"Saya minta pendamping dan pihak bank menjemput KPM untuk dicairkan bantuannya di sini (lokasi kunjungan)," katanya.
Di Desa Karang Dima, Mensos Risma juga menyapa dan memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas, anak yatim, dan yatim piatu, serta lansia.
Bantuan yang diberikan seperti bantuan aksesibilitas, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), bantuan nutrisi atau vitamin, bantuan kewirausahaan, alat las listrik, bengkel motor, pertanian, laundry, jahit, salon, kios, pijat, dan alat tangkap.
Bantuan menjangkau 142 penerima manfaat dengan nilai Rp 211.533.000.
Penyaluran bantuan merupakan kolaborasi dari unit pelayanan teknis (UPT) Kemensos dari berbagai daerah, yakni Balai Paramita Mataram, Balai Gau Mabaji Makasar, dan Balai Soeharso Surakarta.
"Bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan kemandirian ekonomi Bapak Ibu, sehingga dapat mempercepat upaya pemerintah mengurangi kemiskinan," kata Mensos Risma.
Bantuan juga diberikan kepada 5 orang KPM PKH graduasi, masing-masing senilai Rp 2,5 juta. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... HNW: Data Bansos Bermasalah, Solusinya Bukan Marah-marah, Bu Risma
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi