Wagub Gorontalo: Kami Perlu Bertepuk Tangan ke Ibu Menteri Risma

Minggu, 03 Oktober 2021 – 18:53 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Anggota Komisi VIII DPR yang juga Istri Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie saat menyalurkan bantuan ATENSI untuk masyarakat di Provinsi Gorontalo. Foto: Kemensos.

jpnn.com, GORONTALO - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyampaikan apresiasinya terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang telah memberikan perhatian khusus membantu masyarakat miskin.

Menurutnya, pemadanan data yang dilakukan saat Mensos Risma berkunjung ke Gorontalo sangat membantu mengatasi kendala dalam mengatasi penyaluran bantuan sosial (bansos).

BACA JUGA: Kunker ke Padang Pariaman, Mensos Risma Ziarah dan Bersihkan Makam Syekh Burhanuddin

"Tentu saya ucapkan terima kasih," kata Wagub Idris Rahim.

Mantan Sekdaprov Gorontalo itu menilai kesuksesan penyaluran bansos sangat tergantung pada data.

BACA JUGA: Kemensos Sebut Ada Ribuan Orang Mendaftar jadi Komisioner KND

"Karena itu harus sukses datanya, sukses orangnya, sukses administrasinya," kata Idris Rahim yang pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Gubernur Gorontalo (2006-2007).

Idris Rahim juga mengatakan kerja keras Mensos Risma menunjukkan tanggung jawab yang tinggi turut membantu perjuangan Pemprov Gorontalo menurunkan angka kemiskinan yang cukup tinggi, yakni 15,59 persen.

BACA JUGA: 51 Calon Komisioner Komisi Nasional Disabilitas akan Jalani Profile Assessment

Kunci pengentasan kemiskinan Provinsi Gorontalo menurut dia, tentunya adalah data yang valid yang kini sedang menjadi fokus Mensos Risma.

“Terhadap upaya pemadanan data ini, kami perlu bertepuk tangan pada Ibu Menteri,” kata Abdul Rahim.

Diberitakan sebelumnya, saat berkunjung ke Provinsi Gorontalo, Mensos Risma mengambil sejumlah kebijakan untuk mengatasi kendala dalam penyaluran bansos di daerah tersebut, salah satunya terkait penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Mensos Risma mengizinkan penyaluran BPNT di Provinsi Gorontalo dilakukan dengan mekanisme kontan atau uang cash, bukan berupa bahan makanan.

Kebijakan tersebut ditempuh dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan tradisi yang berkembang di daerah tersebut.

Dalam pertemuan pemadanan data yang melibatkan berbagai pihak di Gorontalo pada Kamis (30/9), Mensos Risma juga mendapatkan informasi bahwa ada keluarga penerima manfaat BPNT di Provinsi Gorontalo yang belum menerima bantuan sejak Juli 2021.

"Itu kalau dirapel, mereka akan terima lima bulan, tidak mungkin itu semua dalam bentuk sembako. Nanti bisa rusak makanannya. Penyaluran bansos BPNT disalurkan dalam bentuknya cash," kata Mensos.

Keputusan Mensos Risma tersebut sudah dikoordinasikan dengan Bank Himbara, Anggota Komisi VIII DPR Idah Syahidah Rusli Habibie, Anggota Komite III DPD Rahmijati Jahja, dan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Ketertundaan dalam salur bansos sehingga harus dirapel tidak lepas dari kondisi geografis sehingga lokasi sulit dijangkau.

Keluarga penerima manfaat sulit ditemui karena KPM rata-rata ekerja sebagai petani di kawasan perbukitan.

Mereka baru kembali ke rumah setelah panen usai.

Untuk memudahkan distribusi bansos, Mensos Risma menginstruksikan agar pemda dan pendamping mengumpulkan KPM di minggu kedua setiap bulan dan pencairan bisa dilakukan secara sekaligus.

"Jadi, mereka datang ke kecamatan setiap bulan minggu kedua saja," kata Mensos Risma. (mkr/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerima Bansos BPNT Terima Rapel Bentuk Uang Cash, Begini Penjelasan Mensos Risma


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler