jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan korban terdampak tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo masih banyak yang trauma.
"Kalau di Ponorogo itu yang saya tanya, keluar rumah ada yang selamat karena dipikir ada pesawat terbang rendah. Jadi kita bayangkan suara-suara gemuruh yang seringkali itu menjadi trauma bagi korban bencana longsor," ujar Khofifah ditemui di kompleks Istana Negara, Senin (3/4).
BACA JUGA: Warga Ponorogo: Wah, Bu Menteri Ini Merakyat Tenan Yo..
Sesaat setelah mendapat kabar terjadi bencana tersebut, Khofifah yang tengah berada di Jawa Timur, langsung berangkat menuju lokasi. Tentu saja, dia ingin memastikan penanganan tanggap darurat dilakukan sebaik mungkin.
Dia bersyukur karena sesampainya di lokasi, Taruna Siaga Bencana (Tagana), BPBD dan unsur lainnya telah mempersiapkan tanggap darurat secara baik. Termasuk dapur umum dari tim kementeriannya.
BACA JUGA: Mensos Beri Bantuan kepada Korban Longsor di Ponorogo
"Ini berkaitan dengan percepatan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada korban," tukas Khofifah.
Saat ini, pencarian korban yang masih tertimbun longsor terus dilakukan. Meski diakuinya upaya tersebut tidak mudah mengingat ketebalan tanah yang menimpa rumah penduduk.
BACA JUGA: Harlah NU ke-71, Mensos Ajak Muslimat Perangi Narkoba
Di sisi lain, pihaknya juga setuju dengan relokasi penduduk yang tinggal di zona merah bencana longsor itu. Saat ini, proses tersebut sedang dipersiapkan oleh Pemkab Ponorogo berkoordinasi dengan BNPB.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Minta Data Warga Miskin di Batam Diperbaharui
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam