Mensos Tri Rismaharini: Lansia bukan Beban, Namun Aset Negara dan Subjek Pembangunan

Minggu, 30 Mei 2021 – 11:07 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan bahwa masyarakat lanjut usia bukan beban, melainkan aset negara dan subjek pembangunan.Foto/ilustrasi: Kemensos.

jpnn.com, BEKASI - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan bahwa masyarakat lanjut usia bukan beban, melainkan aset negara dan subjek pembangunan. Para lansia butuh dukungan dari keluarga, lingkungan, dan masyarakat sekitar, untuk membuat mereka merasa aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.

Kelompok masyarakat lansia harus dipandang sebagai penyangga pembangunan nasional, penduduk senior, pelestari nilai-nilai kesetiakawanan sosial, pemelihara sekaligus pewaris budaya bangsa kepada generasi sesudahnya.

BACA JUGA: Kebun PKH Lansia Sukses Wujudkan Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19

“Sebagai penduduk senior, mereka juga telah berkontribusi dalam perkembangan bangsa. Dengan pengalaman, pengetahuan, dan keteladanan, mereka bisa mewariskan nilai kebajikan kepada generasi sesudahnya,” kata Tri Rismaharini menyambut peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/5).

Menurutnya, warisan yang diberikan itu menjadi modal bagi generasi saat ini untuk mengelola pembangunan dengan belajar dari pengalaman masa lalu lansia. “Sebagai penduduk senior, mereka memiliki sejumlah kelebihan,” ungkap sosok yang karib disapa Bu Risma itu.

BACA JUGA: Kunjungi Balai Netra Mahatmiya Bali, Risma Berikan Motivasi untuk Pelayanan Lebih Baik

Bu Risma menjelaskan bahwa menyandang sebutan sebagai lansia bukan berarti mereka tidak produktif, dan menjadi obyek pembangunan. Justru sebaliknya, kata dia, lansia merupakan aset produktif.

“Tentu saja, produktivitas dimaksud harus disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki dan tingkat kesehatannya,” kata mantan wali kota Surabaya yang menjabat dua periode itu.

BACA JUGA: Penderita Diabetes Sebaiknya Manfaatkan Jintan Hitam dan Pare 

Oleh karena itu, lansia bukan beban negara. Lansia harus dipandang sebagai aset penting negara. Mereka adalah subjek pembangunan.

"Populasi lansia yang besar, berpotensi memberikan banyak keuntungan apabila mereka tetap tangguh, sehat dan produktif,” katanya.

Menurut Bu Risma, para lansia harus diberdayakan dan dibekali ilmu yang dapat disesuaikan dengan kepentingan sektor pembangunan yang akan menggunakan SDM tersebut.

“Perlu diingat, menjadikan lansia sejahtera lahir dan batin bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah melainkan juga masyarakat termasuk organisasi sosial, organisasi profesi, akademi, LSM dan kelompok masyarakat lainnya,” katanya. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler