Mensos Tri Rismaharini Minta Kemensos Jadi Contoh Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas

Selasa, 16 November 2021 – 12:35 WIB
Pertemuan Tim Koordinasi Nasional Upaya Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang diikuti lintas sektor di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Senin (15/11). Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial menggelar pertemuan Tim Koordinasi Nasional Upaya Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang diikuti lintas sektor di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Senin (15/11).

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen Kemensos Harry Hikmat mengungkapkan perkembangan terkini upaya yang telah dilakukan kementeriannya dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas, yakni penataan program, SDM, maupun sarana prasarana yang ramah disabilitas.

BACA JUGA: Gandeng Uncen dan ITS, Kemensos Inisiasi Produksi Kapal Cepat untuk Masyarakat Papua

Sekjen Harry menyampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini telah meminta agar lingkungan Kemensos aksesibel bagi semua penyandang disabilitas, termasuk sarana prasarana di ruang-ruang kantor Kemensos.

"Contohnya yaitu penyediaan toilet aksesibel bagi penyandang disabilitas,” kata Sekjen Harry.

BACA JUGA: Dorong Penguatan Ekonomi Masyarakat Asmat, Kemensos Dirikan 10 Peternakan Ayam

Dia mengatakan Mensos Risma telah berpesan agar Kemensos menjadi contoh pertama dalam memberikan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, sesuai amanat UU 8/2016.

Selanjutnya pemberian program ATENSI bagi penyandang disabilitas melalui pemenuhan kehidupan yang layak bagi penyandang disabiltias, perawatan pengasuhan sosial, dukungan keluarga, pelaksanaan terapi-terapi mulai dari terapi fisik sampai sosial, bantuan dan asistensi, pembinaan kewirausahaan dan pelatihan vokasional serta dukungan aksesibilitas.

BACA JUGA: Kemensos Berdayakan Pemulung lewat Sentra Kreasi LKS Kumala

Kemensos telah menyalurkan bantuan dukungan aksesibilitas dan kehidupan yang layak berupa alat bantu penyandang disabilitas sebanyak 6.581 unit yakni kursi roda adaptif 757 unit, motor niaga roda tiga 354 unit, tongkat adaptif 5.420 unit, sensor air disabilitas netra 50 unit dengan total bantuan senilai Rp 20.763.511.706.

Selain itu, Kemensos kini tidak lagi hanya berorientasi pada pemberian bantuan sosial, tetapi juga melakukan pemberdayaan penyandang disabilitas dengan membentuk pelatihan vokasional di balai-balai seperti memproduksi motor roda tiga niaga, tongkat penuntun adaptif dan perakitan kursi roda adaptif.

Sekjen Harry mengatakan Mensos Risma juga mengedepankan kesempatan yang sama dalam akses lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

Misalnya setelah mendapatkan pelatihan, penyandang disabilitas direkrut bekerja di balai untuk merakit motor roda tiga dan alat bantu lain dengan gaji sesuai Upah Minimum Regional (UMR).

Saat ini Kemensos juga tengah menyeleksikan calon komisioner Komisi Nasional Penyandang Disabilitas (KND) yang akan ditetapkan presiden pada 3 Desember nanti.

Pembentukan KND ini menguatkan komitmen pemerintah dalam upaya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.

Hadir dalam pertemuan pewakilan dari kementerian atau lembaga terkait, yaitu Bappenas, Kemenlu, Kemenkeu, Kemendagri, Kemenhub, Kementerian PPPA, beberapa organisasi penyandang disabilitas maupun UIN sebagai perwakilan akademisi.

Agenda Nasional untuk Masyarakat Internasional

Pertemuan Tim Koordinasi Nasional paya Penghormatan, Pelindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas membahas updating pelaporan Agenda Aksi Dasawarsa Penyandang Disabilitas Asia Pasifik 2013-2022 dan implementasi Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) dalam dialog konstruktif CRPD.

Updating data meliputi capaian pelaksanaan program bagi penyandang disabilitas, sepertinya jaminan perlindungan sosial, kesehatan, pendidikan, akses terhadap pekerjaan, transportasi, politik, kewirausahaan, perlindungan dan bencana, serta aspek lainnya yang merupakan kerja-kerja lintas sektor.

Laporan tersebut menjadi instrumen penting dalam dialog konstruktif di berbagai forum internasional, antara lain pertemuan tingkat Menteri anggota United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) 2022 yang akan datang.

Menurut Sekjen Harry, laporan tersebut juga sangat penting bagi Indonesia karena akan melihat perkembangan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dalam 10 tahun terakhir.

“Ini membutuhkan bukti-bukti faktual dan data terolah yang bersifat tren analisis dari tahun ke tahun. Maka pada kesempatan ini, Bapak Ibu yang terlibat bisa bahu membahu memastikan perkembangan dalam satu dasawarsa paling tidak tentang upaya kita bersama-sama dalam memberikan penghormatan, pelindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas,” kata Harry menegaskan. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Kabupaten Asmat, Mensos Tri Rismaharini Serahkan Bantuan Rp 3,7 Miliar


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler