jpnn.com, KONAWE UTARA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani\ di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Bagi Mentan, Konawe Utara adalah daerah istimewa karena memiliki tanah yang subur untuk akselerasi dan percepatan tanam.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk untuk Masa Tanam I Cukup
"Kami sedang rancang lima sampai 10 tahun Indonesia menjadi negara super power lewat tangan petani. Kami harus berjaya untuk Indonesia lumbung pangan dunia," ujar Mentan Amran saat menanam jagung bersama ribuan petani setempat, Rabu (10/1).
Dia mengatakan pemerintah akan mengucurkan bantuan berupa benih, alat mesin dan pupuk kepada Konawe Utara sebagai dukungan terhadap produksi di sana.
BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi, KPK Periksa Dirjen Holti Kementan Prihasto Setyanto
Diketahui, mentan memberikan beragam bantuan untuk mendukung peningkatan produksi di sana.
Selain itu, Mentan memberikan bantuan benih kelapa sebanyak 10 ribu batang untuk 5 ribu KK di Konawe Utara di luar dari 15 ribu batang, bantuan dana P2L Rp 2 milyar, benih jeruk 10 ribu batang, benih mangga sebanyak 500 batang, benih jagung 10 ribu hektare, benih padi 12 hektare, traktor roda empat sebanyak 10 unit, traktor roda dua sebanyak 20 unit, combine besar 5 unit dengan nilai total setara Rp 20-30 miliar.
BACA JUGA: Kunker di Sulsel, Mentan Amran Serukan Swasembada Pangan
"Semua nilainya kurang lebih Rp 30 miliar dan tolong dijaga dengan baik karena itu adalah kehormatan saya. Pak Kapolres, Pak Dandim tolong dijaga dengan baik jangan sampai dijual aku titip ya," katanya.
Bagi Mentan, semua bantuan tersebut harus menjadi pemicu untuk peningkatan produksi padi jagung nasional.
Dia ingin Indonesia berjaya dan mampu swasembada, sehingga ke depan tidak bergantung lagi pada kebijakan impor melainkan mengubahnya menjadi ekspor.
"Ingat, sektor pangan berjaya karena komunitasnya adalah ekspor. Kalau krisis kesehatan covid-19 bisa kita lewati, tapi kalau krisis pangan itu melompat ke krisis politik dan konflik sosial," katanya.
Mentan menambahkan pihaknya akan membangun keberlanjutan food estate sebagai pondasi kuat dalam memperkokoh sektor pangan bangsa.
Diketahui, Kementan berhasil menanam jagung hingga setinggi orang dewasa dalam waktu kurang dari 2 bulan di lahan food estate gunung mas, kalimantan.
"Saya katakan jangan diganggu lahan food estate. Itu sudah saya tanami seumur jabatan saya dua bulan. Sekarang mungkin sudah hampir panen saya katakan ini tidak bisa diperdebatkan tetapi dikerjakan," jelasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio mengatakan bahwa semua lahan di Sultra memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung peningkatan produksi pertanian.
Salah satu yang menyumbang kontribusi besar adalah Kabupaten Konawe Utara.
"Potensi lahan dan produksi pertanian di provinsi Sulawesi Tenggara ini perlu terus ditingkatkan khususnya di kabupaten Konawe Utara yang mengelola produsen jagung di Sulawesi tenggara. Untuk itu diharapkan semua komponen perlu membangun sinergitas dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki demi kemandirian dan pangan di Sulawesi tenggara," katanya.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin menyampaikan terima kasih atas kehadiran Mentan Amran di Tanah Sulawesi.
Dia mengajak para kepala desa untuk segera bergerak bersama para penyuluh mendampingi petani meningkatkan produksi.
"Kepada kepala desa dan seluruh keluarga besar Konawe Utara, Alhamdulillah kita bersyukur kehadiran Allah Tuhan yang maha esa pada hari ini kita diberi kesempatan untuk bersama-sama menerima kunjungan kerja bapak Menteri pertanian. Saatnya kita bantu beliau untuk meningkatkan padi dan jagung sebagai komoditas strategis masa depan bangsa," jelasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Mentan Amran Hadiri Pembinaan Petani di Banyumas, Para Peserta Antusias
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian