Mentan Amran Sulaiman Dorong Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga

Kamis, 22 Agustus 2024 – 16:29 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat membuka acara pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga yang diselenggarakan di Gedung Andi Amran Sulaiman (AAS), Makassar. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Hal ini disampaikan Mentan Amran saat membuka acara pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) yang diselenggarakan di Gedung Andi Amran Sulaiman (AAS), Makassar.

BACA JUGA: Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor

Mentan Amran menyebut pengelolaan komoditas hortikultura melalui program P2L (Pekarangan Pangan Lestari) dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, mampu menekan pengeluaran rumah tangga, dan berpotensi menambah pendapatan keluarga.

Dia mengatakan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan merupakan cara-cara sederhana yang sangat efektif untuk mewujudkan ketahanan pangan mulai dari skala rumah tangga.

BACA JUGA: Antisipasi Darurat Pangan di Kepahiang, Kementan & Pemda Bersinergi Gencarkan Program PAT

Mentan Amran menekankan pentingnya memaksimalkan potensi pekarangan rumah sebagai sumber pangan.

“Dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah, kita bisa menciptakan sumber pangan yang berkelanjutan sekaligus memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya, Kamis (22/8).

BACA JUGA: Mentan Amran Ungkap Varietas Padi Unggul Sukses Diujicobakan di Lumbung Pangan Merauke

Menurut Mentan Amran, dengan terus menggencarkan program seperti ini, masyarakat mampu menekan biaya rumah tangga serta dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

Bahkan, Mentan Amran menyebut program ini sangat berpotensi membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

“Jika seluruh ibu rumah tangga bersama OASE bergerak memanfaatkan pekarangannya untuk pangan, bisa mengurangi pengeluaran hingga Rp 2 juta perbulan. Jika 280 juta (jumlah penduduk Indonesia) dibagi empat, berarti ada 70 juta rumah tangga, jika jumlah ini dikali dua juta artinya kita bisa menghemat pengeluaran hingga Rp 1.400 triliun, itu separuh dari APBN kita,” beber Mentan Amran.

Sekretaris Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan Zulfitriani mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan ini.

Dia menilai acara ini mampu mendorong produktifitas ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan.

“Materi-materi yang diberikan mampu meningkatkan kemandirian dan produktivitas ibu-ibu rumah tangga dalam memanfaatkan pekarangannya, tim kami dari Sulawesi Selatan tadi sangat antusias dan giat bertanya tentang bagaimana pembuatan bioflok dan hidroponik,” terang Zulfitriani.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba Andi Herfida Muchtar juga turut menyampaikan sambutan positifnya terhadap acara ini.

Dia menuturkan kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan ilmu yang sangat aplikatif, seperti teknik budidaya hingga jenis tanaman yang cocok dibudidayakan di pekarangan.

“Acara ini sangat bermanfaat untuk kami, kami diberikan ilmu bagaimana memanfaatkan lahan kosong, bahkan yang tidak punya lahan, kami diberikan ide - ide bagaimana memanfaatkan perkarangan rumah agar tetap produktif untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.

Kegiatan yang menghadirkan berbagai narasumber yang pakar dan berpengalaman di bidang hortikultura ini diharapkan dapat mendorong para peserta untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan dalam menghasilkan produk pangan berkualitas.

Harapannya para peserta nantinya tidak hanya mampu memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.

Sebagai informasi, Ibu Negara Iriana Jokowi juga hadir dalam kegiatan ini.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri ratusan peserta, mulai dari ibu rumah tangga, Forkopimda, PKK, Dharma Pertiwi, hingga kelompok wanita tani.

Selain berkesempatan berdialog dengan Ibu Negara, para peserta juga akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait pengelolaan komoditas hortikultura, seperti budidaya hidroponik di pekarangan, optimalisasi lahan pekarangan hingga bioflok ikan lele.(mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler