Mentan Syahrul Dorong Pengembangan Pertanian Terpadu di Bogor, Ini Tujuannya

Rabu, 18 Januari 2023 – 15:19 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau pertanian terpadu atau integrated farming yang dikelola P4S Swen Inovasi Mandiri di Ciomas, Bogor, Rabu(18/1). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan pertanian terpadu (integrated farming) dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah usaha tani.

Menurutnya, ini dapat diwujudkan salah satu dengan mengoptimalkan eksistensi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), seperti yang dilakukan P4S Swen Inovasi Mandiri di Bogor.

BACA JUGA: Panen Raya Perdana Padi di Karawang Hasilnya Melimpah, Mentan SYL: Luar Biasa

"Ibu Sri adalah contoh orang yang bisa memanfaatkan segala kemampuan dan ilmunya dengan ketekunan yang kuat dengan mengembangkan integrated farming di lahan seluas 1.500 meter persegi dengan pengelolaan yang efektif," kata Mentan Syahrul.

Hal ini disampaikan Mentan Syahrul saat meninjau pertanian terpadu yang dikelola P4S Swen Inovasi Mandiri di Ciomas, Bogor, seusai menghadiri pelantikan Rektor IPB periode 2023-2028, Rabu(18/1).

BACA JUGA: Begini Cara Kementan Penuhi Kebutuhan Pangan Sepanjang 2023

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu meminta agar kawasan integrated farming P4S Swen Inovasi Mandiri Bogor bisa dikembangkan di daerah lain melalui peningkatan peran program P4S pada petani dan penyuluh.

Sebab, langkah ini mampu menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Komisi IV DPR Puji Kinerja Kementan di 2022

"Seperti yang barusan kami tinjau, di lahan yang tidak terlalu luas, bisa dijadikan lahan pertanian yang efektif," terangnya.

Di lahan tersebut terdapat tanaman pangan hingga perternakan ayam, sapi, domba, lele dan lainnya.

"Bahkan semua bisa dimanfaatkan dengan baik, seperti kotoran ternak untuk pemanfaatan biogas," imbuhnya SYL yang akrab disapa.

Mentan Syahrul meyakinkan terjun dan mengurus sektor pertanian tidak ada ruginya, bahkan mampu memberikan hasil yang luar biasa saat diurus secara serius.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian juga terus meningkatkan SDM pertanian untuk mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan yang ada.

"Di sini mulai dari in farm hingga off farm-nya ada. Dari domba, selain daging dan kotoran, bulunya pun dimanfaatkan dengan baik, diproses dan diolah menjadi karpet yang mewah yang bisa dijual," ungkapnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan P4S merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun berkelompok.

P4S diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian, yaitu dalam bentuk pelatihan atau permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.

"Melalui pelatihan yang kami laksanakan diharapkan akan muncul para generasi petani yang mampu terus menerus berkreativitas untuk peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi," ujar Dedi Nursyamsi.

Dia pun berharap muncul banyak pemuda tani atau petani milenial yang kreatif dan inovatif. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler